DOMPU, MATITINEWS.COM – Stigma terhadap ODHA (Orang Dengan HIV Aids) sudah saatnya untuk segera dihentikan karena dampaknya sangat buruk kepada oknum ODHA sendiri maupun kepada masyarakat lain yang bukan ODHA.
Konselor HIV AIDS Kabupaten Dompu Hj. Maria Ulfa SST. M.KES kepada wartawan menyampaikan, bahwa masyarakat umum sangat tidak bermasalah untuk hidup berdampingan dengan ODHA atau dalam hubungan pribadi dengan setiap orang. Apabila setiap pribadi mampu memposisikan diri sebagai ODHA. “Karena siapapun tidak ingin dirinya diperlakukan secara diskriminatif oleh orang lain”, tegas Hj. Ulfa
Apabila ada orang terdekat, rekan kerja, anggota keluarga, atau kenalan Anda yang didiagnosis dengan penyakit AIDS, jangan malah menjauhinya. Yang perlu dilakukan yaitu menggali informasi sebanyak -banyaknya soal HIV/AIDS agar bisa mengetahui tentang langkah apa yang harus dilakukan agar hubungan dengan ODHA tetap hangat.
Menurut Hj. Ulfa, ada beberapa dampak negatif pemberian stigma terhadap ODHA antara lain ;
1. Melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Perlakuan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA melanggar hak-hak dasar ODHA. Di antaranya adalah hak untuk hidup, mendapatkan perawatan, memiliki pekerjaan, dan lain-lain. Tidak ada seorang pun yang berhak merenggut hak-hak mendasar ini dari hidup ODHA.
2. Menutup kesempatan bagi ODHA untuk mengembangkan diri.Stigma bisa membuat ODHA kehilangan pekerjaan, pasangan, dan keluarga. Banyak juga anak-anak dengan HIV/AIDS yang terpaksa putus sekolah karena mendapatkan perlakuan yang tidak adil di sekolah. Padahal, seperti orang-orang pada umumnya, ODHA bisa memberikan kontribusi bagi lingkungan di sekitarnya. Baik itu untuk keluarganya, lingkungan kerjanya, bahkan masyarakat secara umum.
3. Membuat ODHA mengasingkan diri. Diskriminasi terhadap ODHA bisa membuat mereka menutupi identitasnya, menarik diri, atau mengasingkan diri dari masyarakat. Hal tersebut dapat berakibat buruk terhadap kesehatan ODHA. Mereka bisa jadi malu untuk periksa ke dokter atau mendapatkan perawatan di rumah sakit. Akibatnya jelas bisa fatal, yaitu kematian.
Stigma terhadap ODHA juga bisa membuat mereka depresi, menjauhkan diri dari keluarga dan lingkungan sekitar, atau yang lebih ekstrem adalah bunuh diri.
4. Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat. Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA juga akan berdampak pada terbukanya penyebaran penyakit HIV/AIDS. Stigma dan diskriminasi akan mematahkan semangat seseorang untuk melakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau tes HIV/AIDS. Stigma bahkan bisa membuat orang-orang merasa enggan untuk mencari informasi dan cara perlindungan terhadap penyakit HIV/AIDS.
Oleh karena itu, hentikan stigma dan diskriminasi pada ODHA. Bukan stigma dan diskriminasi yang bisa menghentikan persebaran virus HIV dalam masyarakat, melainkan kepedulian dan pemahaman setiap orang tentang HIV/AIDS.
“Saya berharap masyarakat Kabupaten Dompu mau secara pribadi konsultasi tentang HIV AIDS sehingga fenomena gunung es mengenai HIV AIDS bisa kita pecahkan sedikit demi sedikit. Saya sebagai konselor VCT HIV AIDS sangat prihatin dengan penyebaran HIV AIDS di Dompu”, jelas Hj. Ulfa (Amar)