DOMPU, MATITINEWS.COM – Pernahkah Anda mendengar kisah tentang orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang diusir dari tempat tinggal, dipecat dari pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, atau hal – hal buruk lainnya ? Bagaimana pendapat Anda tentang perlakuan buruk tersebut ? Pantaskah para ODHA menerimanya ?
Jawabannya tentu tidak. Perlakuan buruk tersebut merupakan salah satu bentuk diskriminasi yang seringkali dialami oleh ODHA. Diskriminasi tersebut muncul karena masih adanya prasangka negatif atau stigma terhadap ODHA dari masyarakat.
Hj. Maria Ulfa SST. M.KES, salah seorang Konselor HIV Aids di Kabupaten Dompu bercerita tentang kenapa stigma terhadap ODHA bisa begitu melekat ? Stigma terhadap ODHA telah melekat sejak pertama kali virus ini ditemukan dan menyebar luas. Penyakit ini sering dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku seks bebas, serta hubungan seksual sesama jenis (homoseksual).
“Karena kaitan tersebut, ODHA pun mendapat cap yang negatif dalam masyarakat. Padahal, HIV/AIDS bisa ditularkan pada siapa saja. Termasuk orang yang tidak pernah menggunakan narkoba, tidak pernah menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK), dan tidak pernah berhubungan seks sesama jenis”,terang Ullfa.
Meski demikian lanjut Ulfa, ada beberapa alasan yang membuat stigma terhadap ODHA masih sulit diberantas dan diluruskan antara lain, karena kurangnya pengetahuan dan kesalahan informasi tentang HIV/AIDS. Masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa ODHA identik dengan seseorang yang sering menggunakan obat terlarang, berhubungan seks dengan pekerja seks komersial, dan lain sebagainya. Selain itu, masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa HIV bisa ditularkan hanya dengan kontak fisik atau berdekatan dengan ODHA.
“Pemberian informasi tentang HIV/AIDS yang benar di kalangan masyarakat bisa membantu upaya pemerintah dalam mengurangi stigma dan diskriminasi pada ODHA”, ungkap Ulfa.
Menurut Ulfa, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan kesalahan informasi tentang HIV/AIDS akan berdampak pada munculnya ketakutan masyarakat untuk melakukan kontak fisik dengan ODHA. Mulai dari berjabat tangan, duduk berdekatan, makan bersama, dan lainnya.
Padahal, HIV hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang berisiko, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV, dan melalui ibu yang positif HIV ke bayi yang dilahirkannya.
“Bersentuhan kulit, berjabat tangan, berpelukan, atau makan bersama seorang ODHA tidak akan menularkan penyakit ini. Berada di dekat ODHA juga tidak akan membuat Anda tertular karena virus ini tak bisa berpindah lewat udara”, jelas Ulfa. (Dikes)