‘Paling Banyak Kasus Gantung Diri’
DOMPU, MATITINEWS.COM – Kasus bunuh diri di wilayah Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat. Tercatat, sejak Februari hingga Oktober tahun 2018 ada 8 kasus bunuh diri, jumlah itu jauh lebih banyak dibanding tahun 2017.
“Terjadi peningkantan dibanding tahun lalu. Sejak Januari sampai sekarang, itu sebanyak 10 kasus percobaan bunuh diri, 8 orang meninggal dan 2 orang berhasil diselamatkan,” ujar Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo, S.Ik pada Press Realase, Kamis (11/10).
Dijelaskannya, dari 8 kasus bunuh diri itu diantaranya 5 kasus dilakukan dengan cara gantung diri dan 3 kasus dilakukan dengan cara menenggak racun pestisida. Terakhir kasus gantung diri itu terjadi pada, Rabu (10/10) dengan korban Jamaluddin, warga Desa Jala, Kecamatan Hu’u.
Ia juga merincikan, bahwa dari 8 kasus tersebut 4 kasus diantaranya dilakukan oleh perempuan dan 4 kasus terjadi pada laki-laki.
“Yang meninggal dengan cara minum racun ada 3 orang, perempuan semua, sementara untuk kasus gantung diri itu sebanyak 5 orang diantaranya 1 perempuan dan 4 laki-laki, dan 2 orang yang berhasil diselamatkan itu kasus minum racun pestisida, itu perempuan semua,” terang Erwin Suwondo.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, bahwa kasus bunuh diri di tahun 2018, paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Hu’u, yakni sebanyak 5 kasus.
“Kecamatan Hu’u paling banyak, ada 7 kasus percobaan bunuh diri, namun 2 diantaranya (korban minum racun pestisida) berhasil diselamatkan,” ungkapnya.
Lebih jauh Erwin Suwondo menerangkan, berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan keluarga korban dari semua kasus tersebut, aksi nekat pelaku dipicu oleh berbagai permasalahan yang dialami, yakni mulai dari Depresi dengan masalah kesehatan, pesoalan ekonomi dan persoalan percintaan yang tidak direstui oleh orang tua.
“Hampir semua kasus ini terjadi pada anak muda. Pemicunya macam-macam, ada yang kecewa karena tidak lanjut sekolah, hubungan percintaan yang tidak direstui maupun persoalan ekonomi,”katanya.
Melirik dari banyaknya kasus bunuh diri tersebut, Kapolres Dompu mengajak semua orang tua maupun keluarga untuk sama-sama menjaga dan mengawasi anak-anak dan membentengi serta meningkatkan diri dengan keimanan dan ketakwaan.
“Ini menjadi PR kita bersama. Kembali kepada orang tua agar bagaiman kita menjaga, mengawasi dan memberikan pembinaan terhadap anak-anak dan keluarga kita. Bentengi anak dan saudara kita dengan keimanan dan ketakwaan itu yang paling utama,” pintanya. (Pur)