MATARAM, MATITINEWS.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mendorong agar program industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera terwujud melalui industeri manufactur yang memproduksi motor listrik dan industri pakan ternak di Banyu Mulek Lombok Barat.
Isteri Ahmad Faisal Korban KRI Nanggala 402 Dikunjungi Gubernur NTB
Saat berkunjung ke Sience and Technology Park (STIPark), Menteri mengatakan geliat industrialisasi di NTB akan berpengaruh secara nasional jika kompetensinya dijaga dan dikembangkan. Ia mengakui langkah NTB mengembangkan industri sangat tepat.
Dahlan Iskan Nilai Gubernur NTB Sebagai Seorang Pejuang
“Kalau berhasil merubah pasar lokal NTB maka tentu berdampak ekonomi secara nasional”, ujar Monoarfa di STIPark Banyumulek, Ahad, (02/05).
Jelang Libur Panjang, Presiden Ingatkan Seluruh Daerah Untuk Waspadai Kasus BaruCovid-19
Dalam kunjungan di Science and Technology Park, Menteri Suharso selain mendorong industri manufaktur untuk produksi motor listrik, ia juga mengapresiasi industri pakan ternak yang menurutnya akan sangat membantu dalam mengendalikan harga komoditas daging dan menyejahterakan petani dan peternak.
Wagub NTB : Perempuan Memiliki Andil Besar Lawan Covid-19
Suharso menjelaskan, pemerintah provinsi perlu memikirkan regulasi insentif agar masyarakat mau membeli dan menggunakan sepeda listrik. Namun sebelumnya, industri manufaktur sepeda listrik perlu dibangun agar dapat diproduksi massal dan membuat harga terjangkau. Ia menyarankan pula agar komponen baterai dapat diproduksi sendiri oleh NTB.
Saat mengunjungi pabrik pakan ternak di lokasi STI Park Banyumulek, Menteri Suharso menegaskan bahwa industri seperti pakan membutuhkan langkah integratif. Secara umum, produksi pakan ternak yang melimpah akan membuat komponen komoditas seperti daging menjadi terjangkau. Dengan begitu, komoditas lokal akan terlindungi dari serbuan komoditas impor dan mencegah inflasi. Di hulu, pabrik pakan ternak telah mulai membantu petani, peternak maupun nelayan dalam komponen nilai tukar yang selama ini membuat mereka sulit bersaing dengan produk luar.
“Kita berharap NTB bisa menjadi contoh bagaimana industri bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat”, ujar Suharso.
Gubernur DR Zulkieflimansyah mengatakan, STIPark Banyumulek memang diharapkan dapat menghasilkan industri permesinan yang membuat komoditas dan bahan baku diolah menjadi produk baru bernilai ekonomis tinggi.
“Kita akan terus berupaya agar industrialisasi ini makin dikembangkan dalam banyak sektor. Sepeda listrik misalnya meski dibuat sebagai penanda alih teknologi di daerah, bisa saja diproduksi massal dan murah”, jelas Gubernur.
STIPark Banyumulek menargetkan sampai dengan 2023 akan tercipta 1000 purwarupa mesin industri yang siap dikembangkan untuk beragam sektor selain inkubasi bisnis dan penyiapan wirausaha baru.
Gubernur Zul sendiri menegaskan secara nasional, industrialisasi di NTB ini adalah yang pertama. Bahkan Perda yang mengaturnya telah dibuat agar melindungi IKM berproduksi dan masyarakat dapat terus berinovasi menemukan mesin dan teknologi untuk industri NTB. (jm)