MATARAM, MATITINEWS.COM – Perempuan memiliki andil yang sangat besar saat menngendalikan banyak hal dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih 1 tahun ini. Dimana semua persoalan dikembalikan ke rumah. Saat itulah perempuan mendapat peran ektstra, sebagai ibu dalam memproteksi keluarga sekaligus mengedukasi dan penenang di tengah keluarga.
Jelang Libur Panjang, Presiden Ingatkan Seluruh Daerah Untuk Waspadai Kasus BaruCovid-19
Penegasan itu diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar dalam rangka memperingati Hari Kartini Nasional dan Hari Bumi, Rabu, 28/04 yang mengangkat tema “Perempuan Berkarya di Tengah Pandemi”, webinar tersebut diselenggarakan oleh, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, dan Pemerintah Provinsi NTB.
“Tidak bisa disnagkal betapa perempuan memiliki peran besar dalam memproteksi, mengedukasi, dan menenangkan keadaan saat ketakutan tentang Covid-19 menyerang dari berbagai arah,” jelas Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Pangdam Udayana Perintahkan Jajaran TNI Untuk Selamatkan Hutan dari Perladangan dan Perambahan
Menurut wagub perempuan pertama NTB tersebut, peran perempuan sangat besar dalam melewati pandemi Covid-19 jika mau berkolaborasi dari mana aja. Terutama dari rumah yang menjadi scoop terkecil masyarakat.
Perempuan dapat mengedukasi anggota keluarganya tentang penerapan 5 Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Hal yang sangat simple, jelas Ummi Rohmi, tapi diperlukan edukasi yang konsisten dan hal tersebut dapat dilakukan oleh perempuan.
Sementara itu narasumber yang lain, Ida Ayu Okta Suwati S, ST., M.Sc menjelaskan perempuan menjadi mahluk yang paling mudah beradaptasi saat pandemi Covid-19.
“Sifat perempuan mudah beradaptasi dan fleksibel. Pandemi harus kita lewati dengan berani seperti kata Ibu Wagub. Kita tangguh tapi kita butuh moment untuk tangguh,” jelasnya.
Menurut Dosen Tehnik Sipil Universitas Mataram tersebut, keterampilan perempuan banyak yang lahir karena pandemi Covid-19. Dari mulai membantu melewati masa krisis masker, para perempuan menjahit masler dari rumah masing-masing. Ditambah saat anak dan suami harus sekolah dan bekerja di rumah, para perempuan mendadak menjadi chef di rumah masing-masing.
“Di belakang kita melewati masa pandemi ini ada perempuan fleksibel dan mudah beradaptasi di baliknya,” tutupnya. (novita-diskominfotikntb)