DOMPU, MATITINEWS.COM – Tahun 1999 menjadi Mikal banal terbentuknya Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Dompu, dimana kala itu dibentuk Laboratorium Uji Silang Malaria, dengan satu-satunya personil cross checker malaria dipercayakan kepada Rosdiana, A.Md.Kes.
Kegiatan yang menjadi cikal bakal Labkesda ini ternyata tidak hanya sebatas meneliti kasus Malaria namun, berlanjut pada proyek WSLIC pada tahun 2004 – hingga 2008. Tentu saja laboratorium saat itu adalah sebatas untuk meneliti air bersih.
Mantan Cross checker Malaria, Rosdiana, A.Md.Kes, yang kini dipercaya sebagai Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Dompu kepada media ini mengisahkan, berbekal beberapa kegiatan laboratorium tersebut, sehingga pada Januari tahun 2020 Pemkab Dompu mengeluarkan kebijakan untuk dibentuknya Struktur Organisasi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) yang berpedoman pada Peraturan Bupati Dompu Nomor 48 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Dompu Nomor 24 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah kabupaten Dompu.
Dalam menakhodai UPTD Labkesda, Rosdiana dibantu oleh Regina Elsye L, S.Kep sebagai Sekretaris dan beberapa personil Staf Laboratorium. Setetlah terbentuknya struktur organisasi, pekerjaan pertama yang dilakukan oleh Labkesda Kabupaten Dompu adalah pemeriksaan rapid antigen di masa pandemi Covid-19.
“Kami mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk pemeriksaan rapid antigen, terutama bagi mereka yang hendak mendapatkan keterangan perjalanan keluar daerah. Labkesda pun berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD),” urai Rosdiana, Senin 09/01/2023.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, Labkesda Kabupaten Dompu akan melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan pemeriksaan air, pelatihan Crosschecker Malaria. “Saat ini, kami sedang menuju proses akreditasi. Sedangkan untuk pengembangan SDM, Kami melirik BBLK Surabaya dan pelatihan Laboratorium Rujukan Intermediet (LRI) Crosscheker TB.” Ungkap Rosdiana. (Rasya/Ad)