DOMPU, MATITINEWS.COM – Seluruh Puskesmas di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak beberapa tahun terakhir ternyata tidak menyiapkan serum anti Tetanus dan serum anti bisa ular (Sabu).
Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi Pemerintah, Dikes Dompu, Indi Hartini A.Md.Farm, ketika ditemui wartawan Senin 09/01/2023 mengakui ketidaktersediaan dua jenis obat tersebut di seluruh Puskesmas. “Terkendala anggaran. Selain itu, 2 jenis obat tersebut harganya sangat mahal,” ungkapnya.
Indi mengakui bahwa di gudang Dinas Kesehatan Dompu terdapat sangat banyak obat, akan tetapi obat tersebut adalah bantuan dari pemerintah Provinsi yang kebanyakan belum sempat digunakan tetapi sudah ekspired date. “Selain obat bantuan dari Pemprov, obat yang menumpuk itu ada bantuan obat yang datang dari pemerintah pusat. Obat-obat tersebut menjadi masalah besar bagi kita Pemkab Dompu”, tukasnya.
Kenapa menjadi masalah lanjut Indi, karena untuk memusnahkan obat – obat ekspired date tersebut, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. “Pada pemusnahan sebelumnya, kita keluarkan anggaran puluhan juta rupiah.” ujarnya.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, di penghujung tahun 2022 lalu, seorang petani korban gigitan ular tidak mendapatkan suntikan Sabu dan akhirnya meninggal dunia.
Parahnya lagi, di RSUD Dompu pun tidak tersedia Sabu, sehingga nyawa korban gigitan ular ini tidak tertolong. Konon peristiwa itu terjadinya pada malam hari, sehingga bantuan Sabu yang diminta dari Kabupaten tetangga tidak bisa langsung diperoleh. (Idin/ad)