DOMPU, MATITINEWS.COM – Hingga hari ke delapan (selasa 06/11) pelaksanaan Operasi Zebra ‘Gatarin’ 2018 yang digelar oleh Kepolisian Resor Dompu, tercatat sudah 714 pelanggaran disiplin dan tertib dalam berlalu lintas. Pelanggaran tersebut masih cukup dominan dilakukan oleh pengendara di bawah umur.
Kasatlantas Polres Dompu AKP Raditya Suharta, SH. S.Ik mengungkapkan, umumnya para pelanggar ini tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), tidak memakai helm, belum membayar pajak serta tidak melengkapi kendaraan bermotor saat berkendara, seperti kaca spion, knalpot racing, lampu dan lain sebagainya.
“Pelanggaran masih banyak dilakukan oleh anak dibawah umur. Tidak memiliki SIM dan paling banyak tidak menggunakan Helm,” ungkap Raditya pada Matitinews.com
Dirincikannya, dari 714 pelanggaran disiplin maupun tertib berlalu lintas tersebut, setidaknya Satlantas telah mengeluarkan 439 surat tilang, sementara 275 lainnya hanya diberikan teguran saja.
“Sampai hari ini, pelanggaran hampir semuanya dilakukan oleh pengendara roda dua, kalau untuk roda 4 itu baru 2 unit yang kita tindak karena belum membayar pajak dan tidak memiliki sim,” katanya.
Pelaksanaan Operasi Zebra ini akan dilaksanakan hingga 12 November 2018 mendatang. Razia tersebut akan digelar pada waktu pagi, siang dan malam hari dan ditempat yang berbeda guna menjaring para pengendara yang melanggar.
Menurut Raditya, prioritas penindakan sendiri yakni terhadap pelanggar yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, diantaranya kelengkapan kendaraan, pengendara yang melawan arus, pengendara dibawah umur, penggunaan helm standar SNI untuk pengendara dan penumpang, maupun berkendaraan dengan kecepatan lebih dari batas yang ditentutukan.
“Yang menjadi atensi kami di Polres Dompu pada operasi Zebra kali ini, yakni pengendara di bawah umur, karena memang tahun ini angka laka lantas yang meninggal dunia banyak terjadi pada anak dibawah umur,” ungkapnya.
Raditya sangat berharap adanya partisipasi aktif orang tua untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya dalam berkendara. Ia menyarankan, agar anak-anak yang belum memiliki SIM untuk tidak diijinkan mengendarai sepeda motor.
“Orang tua harus mengawasi anak-anaknya, jangan ijinkan anaknya mengendarai apabila belum memiliki SIM, lebih-lebih tidak menggunakan helm,” pintanya.
Lebih jauh Raditya mengungkapkan, pelaksanaan Operasi Kepolisian terpusat ini digelar sebagai upaya mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, kelancaran serta ketertiban dalam berlalu lintas untuk dapat meningkatkan kualitas keselamatan serta mengurangi resiko korban kecelakaan lalulintas.
“Siapapun yang melanggar, mau anggota dari kepolisian ataupun TNI, pasti kita tindak. Harapannya, dengan adanya penegakkan hukum tersebut, nantinya bisa menjadi efek jera kepada pengendara agar bisa lebih mematuhi dan mentaati aturan dalam berlalu lintas, demi keamanan dan keselamatan,” ujarnya. (Mory)