DOMPU, MATITINEWS.COM – Festival Tambora yang sudah terdaftar di Kalender Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf RI, seharusnya digelar bersamaan dengan perayaan hari lahir Kabupaten Dompu pada tanggal 11 April tiap tahun. Namun, festival tersebut disepakati menjadi salah satu side event dalam rangka memeriahkan gelaran Motocross Grand Prix (MXGP) Samota-Sumbawa tahun 2022.
Hal itu terungkap pada rapat koordinasi yang digelar oleh Kepala Balai Taman Nasional Tambora (BTNT), Yunaidi, S.Si., MAP pada Kamis 21/04/2022 di Dorotangga-Dompu.
Rakor ini dihadiri oleh Kepala Dispar Dompu Ir. Abdul Muis M.Si, Kepala Dispar Kabupaten Bima, Dispar Kota Bima, GM Geopark Tambora, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Panitia Teka Tambora-Kabupaten Bima, hingga Kementrian Parekraf RI.
General Manager Geopark Tambora Ir. Hadi Santoso, ST.,MM., yang memoderatori rapat koordinasi persiapan acara, menegaskan bahwa ada beberapa rangkian kegiatan dalam Fertival Tambora. Diantaranya sebagai salah satu event dalam rangka menyongsong gelaran Motocross Grand Prix (MXGP) di Samota-Sumbawa.
“sesuai kesepakatan, rangkian kegiatan tersebut, dimulai bulan Mei dan puncak acaranya yakni tanggal 4-5 Juni 2022,” jelas Hadi, saat offline dan Hybride di ruang rapat Balai Taman Nasional Tambora (BTNT).
Menurutnya, banyak rangkian kegiatan yang digelar oleh 3 kabupaten dan Kota, Dewan Pelaksana Geopark Tambora (DPGT) dan Balai Taman Nasional Tambora (BTNT). Diantaranya ada Teka Tambora, Pacoa Jara, Wisata Berkuda, Lomba Tari Tradisional, Lomba Perahu Hias, Seminar Internasional, Lomba Foto dan Video, Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata, serta Pertunjukan Kesenian & budaya.
Ditambahkan Kadis Pariwisata Provinsi NTB, H. Yusron Hadi, ST, M.Um, bahwa momentum Festival Tambora menjadi triger yang dapat menarik pengunjung sebelum event balapan motocross dunia tersebut.
“Apalagi event ini, masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Parekraf RI,”kata mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Prov. NTB tersebut.
Diakuinya Jelang MXGP memang membutuhkan side event atau rangkian kegiatan sebelum event utama Motocross dunia pada 24-26 Juni mendatang.
Sementara itu, Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) Yunaidi, S.Si., MAP menjelaskan, Rakor ini untuk lebih mematangkan Festival Tambora.
Karena menurutnya, Festival tahunan ini disamping untuk promosi pariwisata Tambora yang memiliki potensi berlimpah, juga agar masyarakat peduli dan menjaganya. “Ini hal yang paling penting,” terang Yunaidi.
Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) RI, Diana mengatakan Festifal Tambora harus memiliki ciri khas budaya dan daerah.
“Pada kegiatan ini, kami akan membantu dan disesuaikan dengan program Kemenpar Ekraf,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar kegiatan ini memiliki keterikatan budaya, ada unsur hiburan yg bernilai budaya dan melibatkan komunitas kreatif.
Diana juga mengapresiasi kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk menyelenggaran acara ini, termasuk keterlibatan UMKM Lokal. (Dat/$)