DOMPU – Pemerintahan AKJ – SYAH (Ami Kader Jaelani – Syahrul Parsan) akan lebih menekankan pembangunan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan atau lebih dikenal dengan istilah “JARA PASAKA”. Program ini sedang digenjot untuk dituangkan dalam Rencana Progran Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dompu tahun 2021 – 2026.
Ini Alasan Ulama Ingatkan, “Hati-Hati Tanda Hitam di Jidat”
Pemkab Dompu, Diingatkan Untuk Proaktif Koordinasi Dengan Wakil di Senayan
Pada berbagai agenda pertemuan dengan semua elemen pemerintah maupun masyarakat, Bupati dan Wakil Bupati Dompu mengajak agar semua elemen ini dapat mensukseskan program tersebut karena tidaklah sulit untuk dikerjakan dimana pada dasarnya seluruh masyarakat sudah terbiasa dengan pekerjaan dimaksud, terlebih program ini sebagiannya sudah berjalan dan berhasil dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya.
Bupati Dompu Berikan Bonus Untuk Kafilah STQ XXVI NTB
Bupati juga meyakini bahwa JARA PASAKA merupakan Langkah sterategis yang diambil Pemerintah Kabupaten Dompu guna menciptakan masyarakat yang maju, sejahtera, unggul dan religius (mashur) sebagaimana icon yang selama ini kemandangkan AKJ – SYAH sepanjang masa kampanye pada pilkada 09 Desember 2020 yang telah dimenangkannya.
Bupati Dompu Respon Positif Rencana Kejuaraan Surfing Profesional di Lakey
Menurut Bupati Dompu Kader Jaelani, program JARA PASAKA dalam penerapannya ke depan akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam upaya untuk meningkatakan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat setempat.
“karenanya saya terus mengajak kepada seluruh Camat dan Kepala Desa (Kades) agar bersama-sama menyatukan visi misi pembangunan ini untuk kesejahteraan masyarakat melalui program JARA PASAKA”, harap Bupati sembari menegaskan agar RPJMDes di tingkat Desa segera disinergikan dengan RPJMD JARA PASAKA.
Pesan Alm. Ami Najib Saat Kader Jaelani Terjun ke Dunia Politik
Sementara itu Wakil Bupati (Wabup) Dompu Syahrul Parsan menegaskan, pada penerapannya nanti, hadirnya Jara Pasaka akan lebih menata pada terciptanya industeri hilir yang mana nantinya setiap produksi pertanian dapat langsung menjadi sebuah komoditi yang akan ditangani oleh Koperasi Desa dan Badan Usaha Mikik Desa (Bumdes). “Dengan begitu, tidak akan ada lagi tengkulak yang bermain nakal karena dengan sendirinya harga menjadi stabil”, ujar Wabup. (Idin)