DOMPU – Terjun ke dunia politik tidak pernah menjadi target dalam perjalanan karier seorang Kader Jaelani apalagi harus menjadi Bupati Dompu seperti sekarang. Semula keyakinannya hanya ingin mencapai puncak tertinggi pada bidang bisnis yang ia tekuni diantaranya sebagai kontraktor.
Bupati Dompu Berhasil Pulihkan Harga Gabah
Banjir Meluap di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima
Namun, Allah Yang Maha membolak balikkan hati manusia, ternyata telah mengalihkan keinginan Kader Jaelani yang sedang tekun menangani sejumlah bisnisnya, terpaksa harus terjun ke dunia politik dengan mencoba maju menjadi kandidat Ketua di Partai Amanat Nasional (PAN).
Bupati Kader Jaelani akan Terapkan Regulasi Sholat Berjamaah di Masjid
Keinginan Kader Jaelani saat itu terhadang oleh gerakan kelompok tertentu yang masih menghendaki agar DPD PAN Kabupaten Dompu tetap di bawah kendali Yuliadin alias Bucek yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD setempat.
Dari banyak langkah yang diambil selanjutnya, mengantarkan Kader Jaelani pada keputusan untuk mencalonkan diri di kancah perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Dompu.
Tidaklah berlebihan, kala itu lelaki yang kini menjadi Bupati Dompu dan akrab disapa oleh keluarganya dengan panggilan Ami ini, meminang Hj. Eri Ariani di Pendopo Bupati Dompu agar bersedia menerimanya sebagai calon Wakil Bupati pada pilkada tahun 2020 lalu.
Lamaran itu membias di telinga publik dan menjadi bahan diskusi bahwa isteri Bupati Dompu H. Bambang, Eri Ariani akan mencalonkan diri menjadi Bupati Dompu berpasangan dengan Ami Kader Jaelani.
Ketika langkah sudah semakin jauh terayun, beredarlah isu bahwa Hj. Eri Ariani menolak berpasangan dengan Ami Kader karena merasa ada orang lain yang dianggap lebih tepat dan bisa memenangkan pilkada. Sehingga Kader Jaelani pun harus mengambil keputusan lebih kongkrit dan cepat.
Terjadilah pertemuan yang diatur oleh sejumlah tokoh agar Kader Jaelani bersilaturrahmi dengan mantan Bupati Dompu H. Abubakar SH (Ompu Beko) guna meminang Nurlaela Chaerunnisa untuk berpasangan maju pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Desember tahun 2020.
Waktu terus berjalan, kesepakatan yang dijalin antara Ami Kader dengan Nurlaela Chaerunnisa pun tidak berjalan lancar sehingga dengan sama-sama ikhlas mereka memutuskan untuk bubar.
Ibarat kata-kata bijak “sekali layar terkembang pantang surut ke belakang” keputusan Ami Kader untuk mencalonkan diri pada Pilkada harus mampu ia wujudkan. Sehingga dia melamar sejumlah partai sembari juga mencari pasangan calon Bupati yang bisa mendampinginya dengan komitmen untuk membangun Dompu yang lebih baik.
Sampailah pada suatu hari dimana Kader Jaelani mendatangi sang ayah mendiang Ami Najib Hasan Barkwan yang menurut adat keturunan Arab dipanggilnya Abah, yang kemudian diminta untuk mengantarnya ke Bandara Salahuddin Bima.
Saat itu rupanya Kader Jaelani sedang mengejar pesawat hendak ke Jakarta, sehingga Ami Kader yang duduk depan setir, memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Di hadapan abahnya (almarhum Ami Najib), setiba di bandara Muhammad Salahuddin Bima, Kader Jaelani menangis terisak seperti menumpahkan banyak hal.
Sebagaimana diceritakan Ami Najib, saat itu disapanya sang Bupati ini dengan pertanyaan, ada apa Kader ? Kenapa kamu menangis ? “Seumurnya Kader tidak pernah menangis seperti ini di hadapan saya. Kala itu dia hanya minta maaf ke saya dan menyatakan keinginannya untuk ikut Pilkada Dompu. Namun saya jawab, kalau hanya jadi wakil Bupati, tanggung dan lebih baik jangan. Seluruh keluarga akan turun tangan apabila kamu jadi calon Bupati”, kilas Ami Najib kepada wartawan saat acara deklarasi dukungan Partai Gerindra ke AKJ – SYAH.
Setelah pesawat jauh terbang meninggalkan bandara Salahuddin Bima, Ami Najib Hasan Barkwan pun meneteskan air mata menatap lama ke pesawat yang ditumpangi Kader Jaelani. “Saya mengkhawatirkannya. Dan saya merasa tenang setelah mendapat telepon dari Kader beberapa saat kemudian ketika pesawat usai mendarat”, jelas mendiang Ami Najib.
Menurut pengakuannya (Kader Jaelani – red) kepada saya, masih cerita mendiang Ami Najib, apabila mendapat cukup dukungan partai politik maka dapat dipastikan pasangan Kader Jaelani akan memenangkan Pilkada Dompu.
“Selama ini do’a anak saya hanya satu, “Ya Allah apabila Engkau hendak memenangkan hamba menjadi Bupati Dompu berikan hamba tandanya melalui perolehan partai politk dan apabila hamba tidak menang berilah hamba tanda dengan jangan berikan hamba partai politik”, ungkap Ami Najib menirukan doa Ami Kader Jaelani yang hari ini menjadi Bupati Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selama ini lanjut mendiang Ami Najib, kepada seluruh putra putrinya, dia selalu memberi nasehat tentang integritas diri untuk tetap amanah agar menjaga kejujuran tidak berbohong dan menipu orang serta mencintai sesama terutama mencintai orang miskin dan lemah.
Sayangnya Yang Maha Rabb berkehendak lain atas Ami Najib, pada tanggal 04 Pebruari 2021 dia lebih awal dipanggil menghadap sang Khalik di saat menjelang pelantikan putra tercintanya sebagai Bupati Dompu.
Kendati tidak sempat menikmati masa kemenangan putranya Kader Jaelani sebagai Bupati Dompu namun, mendiang Ami Najib sudah menanam banyak kebaikan bagi putranya untuk memimpin dan membangun Kabupaten Dompu ke arah yang lebih baik.
Kader Jaelani, Bupati Dompu yang dilantik pada 26/02/2021, kepada wartawan Rabu, 31/03 usai sholat dzuhur di Mushollah Pendopo Bupati Dompu, dengan nada rendah mengakui bahwa sejak kecil dia dididik oleh almarhum Ami Najib dan ibundanya agar jujur dan mencintai orang-orang lemah dan miskin. (Idin)