DOMPU – Virus Corona di Bumi Nggahi Rawi Pahu Dompu Provinsi nusa Tenggara Barat (NTB) masih dalam skala yang memprihatinkan, karena masih saja ada dan ditemukan kasus – kasus baru positif terinfeksi Corona atau Covid-19 bahkan ada pasien yang dinyatakan sudah sembuh setelah dirawat medis, justru kembali terpapar.
Jufri ST, M.Si Sekretaris Tim Gugus Tugas penanganan dan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Dompu membenarkan informasi tentang pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 namun kembali tertular dan terinfeksi. Kasus ini ditemukan pada perusahaan pertambangan yang tengah melakukan eksplorasi di Kecamatan Hu’u Dompu yakni PT. STM (Sumbawa Timur Minning). “dari sejumlah pasien yang sudah sembuh, ternyata ada dua orang yang kembali terinfeksi Covid-19”, jelasnya.
Katanya, untuk proses penyembuhan, karyawan PT STM tersebut kini kembali menjalani karantina di Wisma Terpijar Desa Matua. “ini membuktikan bahwa penyebaran virus corona di daerah ini sudah meluas dan perlu diwaspadai”, tegas Jufri.
Bahkan lanjut Jufri, apabila dilakukan pengujian ulang atau uji sampel swab dilakukan kepada mereka yang sudah dinyatakan sudah sembuh selama ini, maka akan ditemukan mereka yang pernah dirawat dan sehat itu kembali tertular dan terinfeksi Covid-19.
Untuk itu Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 ini menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dompu agar meningkatkan kewaspadaan dengan pola hidup sehat. Katanya, mengingat belum adanya obat yang dapat membunuh virus ini, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir baik sebelum atau sesudah beraktifitas.
Persoalan yang dihadapi oleh tim medis dan tim gugus tugas di tengah masyarakat saat ini adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang benar dan tidaknya virus corona. “Bukti di beberapa kasus, warga masih berani melabrak peraturan misalnya dalam hal kematian karena Covid-19. Rumah Sakit kemudian jadi korban karena tidak mau menerima keluarganya ditetapkan sebagai korbancovid-19. Ini adalah masalah yang paling besar”, urai Jufri. (Ju)