DOMPU, MATITINEWS.COM – Mencegah semakin meningkatnya kasus serangan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus yang menjadi biang penyakit demam berdarah dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kesehatan menghimbau seluruh masyarakat agar memberantas sarang nyamuk penular (vektor) dengan menerapkan metode 3M Plus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maman SKM, MM.Kes yang diwawancarai wartawan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Hj Maria Ulfah, S.ST, M.Kes, menyebut beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu, menguras tempat penyimpanan air seperti bak mandi, gentong, tempayan dan tempat penyimpanan air lainnya. Kemudian menutup tempat penampungan air agar nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus tidak dapat berkembang biak. Serta memanfaatkan barang yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
“Jangan membiarkan ada pakaian yang digantung berlama-lama karena dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Juga perlu diperhatikan tempat air di belakang kulkas, itu bisa menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk,” urainya Senin, 23/01/2023.
Menurut Kabid yang saban disapa Hj. Ulfah ini bahwa, di Kabupaten Dompu sejak November 2022 terjadi peningkatan kasus DBD setiap bulan, pada awalnya hanya ditemukan sembilan (9) kasus. Katanya ini dipengaruhi oleh curah hujan sehingga kasus DBD semakin meningkat sampai 46 kasus di bulan Januari 2023 per tanggal 20. “Artinya ada peningkatan kasus dibanding tahun 2022.” tukasnya.
Kendati fogging bukan solusi yang optimal untuk pemberantasan jentik dan nyamuk penyebab DBD, di sejumlah wilayah yang menjadi lokus demam berdarah, sudah dilakukan fogging oleh tim dari Dinas Kesehatan. Katanya, fogging ini dilakukan di sekitaran lapangan sepak bola Kelurahan Kandai Dua.
Dihimpun dari berbagai sumber bahwa, gejala DBD ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.
Pada umumnya penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2-7 hari dimana pada fase pertama sekitar 1- 3 hari penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi hingga 40 derajat Celcius.
Kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37 derajat Celcius dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali), pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang akurat, maka akan berakibat fatal, bisa terjadi penurunan trombosit secara drastis karena pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
Sedangkan pada fase ketiga, akan terjadi pada hari ke 6-7 dimana penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. (Idin/ad)