MATARAM, MATITINEWS – Seorang warga Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid – 19 dilaporkan meninggal dunia, pada Minggu (29/03) sekitar pukul 18.30 WITA. Korban berinisial SH (45) ini meningggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Setempat.
Ketua BPBD Provinsi NTB H. Ahsanul Kholik, membenarkan adanya ODP yang meninggal dunia. SH ditetapkan sebagai ODP Corona karena memiliki keluhan sebagaimana pasien yang terkena Covid – 19 pada umumnya (batuk, pilek dan pusing).
“Tanggal 24 maret, almarhum sempat melapor di puskesmas Pembantu Motong Are, dengan keluhan Batuk, pilek dan pusing tapi tidak dalam kondisi deman,” ungkap Ahsanul Kholik.
Selain itu almarhum juga memiliki riwayat perjalanan dari lombok ke Mojokerto pada tanggal 16 maret, dan kembali pada tanggal 23 lalu dengan menggunakan Truk pengangkut barang bersama dua orang rekannya (Nama sudah terkonfirmasi dan tercatat di Dikes Lobar).
“Saat diperiksa almarhum diberikan obat sesuai keluhannya dan pulang. Tapi melihat riwayat perjalanan SH, dimana Jawa Timur adalah Daerah yang juga terpapar Covied- 19, maka pihak Puskesmas Pembantu Motong menetapkan statusnya sebagai ODP dan itu sudah diinformasikan langsung ke Kadus, Kades serta Babinsa,” terangnya.
Lebih jauh Ahsanul Kholik menjelaskan, pada tanggal 25 maret, kondisi SH mulai membaik dan sudah tidak memiliki keluhan. Meski dalam status ODP almarhum bahkan sempat keluar malam hari untuk bermain bulu tangkis.
Pada tanggal 27 maret, almarhum kemudian kembali datang ke Puskesmas Pembantu Montong Are dan melaporkan bahwa dirinya mangalami batuk.
“Hasil pemeriksaan petugas Puskesmas kondisi almarhum normal dan hanya batuk saja, dan sampai tanggal 28 tidak ada informasi keluhan lagi kepada petugas,” katanya.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga lanjut Ahsanul Kholik, almarhum mulai mengalami keluhan sesak napas pada, minggu (29/03 red) sekitar pukul 05.00 Wita, namun oleh pihak keluarga saat itu tidak langsung memeriksakannya ke Puskesmas.
“Sekitar pukul 18.00, keluarga membawa SH Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan, namun setibanya di Puskesamas Kediri pada pukul 18.20 korban sudah dalam kondisi meninggal,” terangnya.
Meski demikian, Ahsanul Kholik menegaskan bahwa kasus meninggalnya SH tersebut belum bisa dipastikan apakah positif terpapar Covid – 19 atau karena memiliki riwayat penyakit lain, karena memang masih harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Untuk pemakaman terhadap jenazah tetap disesuaikan denga SOP oleh tenaga medis yang menangani,” ungkapnya. (moy)