DOMPU – Banjir yang menghantam tiga desa di Kecamatan Hu’U menyisakan duka yang sangat dalam rumah dan harta benda lainnya luluh lantah terseret banjir yang berturut-turut dua kali menghantam Desa Daha, Marada dan Desa Rasabou Kecamatan Hu’U Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB,
Formatur Deadlock, Penentuan Ketua DPD PAN Dompu Dikembalikan ke DPP
Saat itu hujan lebat terjadi pada malam hari tanggal 27/02 mengguyur hampir seluruh wilayah Dompu bagian timur laut, sehingga banjir terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.
PT TELKOM Dompu Kirim Bantuan Untuk Korban Banjir Daha
Menurut BPBD Kab Dompu, sebanyak 8 rumah hanyut terbawa arus banjir dan puluhan rumah rusak parah. Seratus lebih rumah lainnya rusak kategori masih aman dijadikan tempat berlindung.
Banjir susulan kembali menerjang kehidupan warga di tiga Desa akibat derasnya hujan yang mengguyur selama kurang lebih 2 jam yakni sekitar pukul 17.00 Wita hinggal malam. pukul 18.55 Wita. Kali ini, lima (5) rumah warga ikut hanyut terbawa banjir.
Lagi, 4 Orang Warga Dompu Positif Terinfeksi Covid-19
Kondisi saat ini, cuaca terlihat masih berpotensi untuk turunnya hujan sehingga warga masih enggan untuk kembali ke rumah masing-masing dan mereka memilih bertahan di tempat pengungsian. Kendati demikian sebagian warga ada juga yang tetap berupaya membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah banjir.
Yang luar biasa dari kondisi ini adalah hadirnya Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Dompu yang siap dengan pelayanannya seperti, pelayanan psikososial, bekerja membersihkan lingkungan di area publik dan evakuasi anak-anak dan barang warga terdampak banjir.
Hingga hari ini tercatat lebih dari 577 jiwa dari 175 kk terdampak yang saat ini mengungsi, 13 rumah rusak besar, 21 rumah rusak ringan dan yang rusak sedang kurang lebih 125 rumah. Namun dari peristiwa banjir ini ada ratusan rumah yang terendam dari 17 Dusun di tiga Desa.
Selain itu, kerusakan yang diakibatkan oleh banjir adalah runtuhnya pagar masjid, sedikitnya 5 meter tanggul sungai hancur dan Pipa air bersih rusak sepanjang 5 km. Mereka mengeluhkan sulitnya memperoleh air bersih ditambah Lingkungan yang dipenuhi sampah banjir.
“Yang cukup memprihatinkan adalah aktifitas ekonomi, pendidikan, dapur keluarga, privasi, dan kesehatan mengalami gangguan serius”, ungkap Nasarudin salah seorang warga korban banjir. (Idin)