DOMPU, MATITINEWS.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu kembali merawat seorang pasien balita penderita gizi buruk. Abizar, balita berusia 9 bulan ini selain didiagnosa menderita maranmus, ia juga menderita penyakit pneumoni dan diare.
Abizar sudah empat hari mendapat perawatan intensif di ruang Zal anak, ia memiliki berat badan yang tidak normal, sebagaimana berat badan balita seusianya. “Kondisinya sangat memprihatinkan, berat badanya hanya 4 kg. Pasien juga memiliki penyakit yang menyertai yakni pnemoni dan diare, sudah cukup komplek,” ujar Iin Iskanturani, kepala Zal Anak RSUD Dompu.
Pasca mendapatkan perawatan medis, lanjut Iin Iskanturi, kondisi kesehatan Abizar mulai menunjukan perubahan, namun kesehatan Abizar baru akan pulih secara maksimal setelah mendapat perawatan intensiv selama satu hingga dua bulan.
Abizar merupakan anak dari keluarga yang tidak mampu. Informasi yang di endus media ini menyebutkan, sebelumnya, pasca mendapat perawatan di RSUD, kedua orang tua balita malang ini hendak mengeluarkan anaknya dengan alasan ketidak mampuannya membayar biaya rumah sakit. Berkat adanya kebijakan pihak rumah sakit, Abizar dibebaskan dari semua biaya perawatan.
“Pasien ini dari luar Dompu dan kami rawat secara gratis, orang tuanya belum memiliki identitas resmi di Dompu, jadi semua pembiayaan kami bebaskan” terang Iin.
Informasi lainnya menyebutkan, balita penderita gizi buruk bersama orang tuanya baru sepuluh hari berada di Kabupaten Dompu, sebelumnya mereka bertempat tinggal di Cikarang, Bekasi.
Iin Iskantirani mengungkapkan, Abizar adalah satu dari beberapa pasien penderita gizi buruk yang dirawat di RSUD Dompu sejak awal tahun 2018 lalu. “Untuk pasien gizi buruk yang dirawat sudah banyak, tapi untuk data pastinya bisa langsung ke humas, karena humaslah yang berhak mengeluarkan datanya, kami disini tugasnya hanya merawat,” pungkasnya. (Syifa)