DOMPU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu malam ini Selasa 01/12/2020 diserang warga, sejumlah kaca jendela dan kaca pintu di bagian perawatan isolasi dirusak. Mereka mengamuk karena mengira petugas medis di RSUD tidak merawat dengan baik salah seorang pasien yang merupakan keluarga mereka. Selain itu mereka tidak terima keluarganya disebut sebagai pasien yang terjangkit Covid-19.
Diketahui mereka yang mengamuk dan merusak sarana prasarana RSUD ini adalah warga Desa Baka Jaya keluarga dari almarhum A.Malik yang sebelumnya dirawat karena mengalami gejala seperti orang terpapar Covid-19.
Parahnya lagi, warga yang berjumlah kurang lebih dua puluh (20) orang itu nyaris melabrak salah seorang dokter petugas jaga malam. Untungnya dokter yang ditemani Satpam tersebut berhasil sembunyi di bawah tempat tidur pasien di Kelas III. Kemudian sang dokter tersebut bersembunyi di toilet sampai petugas security datang menjemputnya.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa, mereka marah kemudian mengobrak abrik beberapa sarana di RSUD itu lantaran tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal dari pihak medis yang berjaga. “pasien ini tidak dijenguk pun oleh petugas, tidak ada mereka (dokter red.) yang memeriksa selama keluarga kami di rumah sakit”, teriak mereka yang sebagian besar adalah ibu – ibu itu.
Sementara informasi yang berhasil dikorek wartawan dari pihak RSUD Dompu menyebutkan, almarhum A.Malik masuk melalui Unit Gawat Darurat RSUD dengan gejala khas menyerupai orang yang terpapar virus corona karena mengarah pada infeksi pernapasan. Kemudian pihak RSUD mengambil inisiatif untuk melakukan pemeriksaan Rapid test terhadap A.Malik yang ternyata hasilnya reaktif.
Sumber ini menegaskan, setelah diberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang kondisi korban, kemudian sesuai SOP RSUD yang mana setiap pasien reaktif dirawat di ruang isolasi sambil menunggu pemeriksaan sampel swab di laboratorium yang ditunjuk. “perlu diketahui juga bahwa kadar oksigen dalam darah korban almarhum A.Malik saat itu terus menurun”, sebut sumber tadi.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Dompu, Jufri ST, M.Si menyayangkan peristiwa yang dinilainya mencoreng dan melukai hati para tenaga medis ini. “Ini tidak harus terjadi, karena tenaga medis ini sudah bekerja maksimal kendati dengan keterbatasan yang ada di RSUD Dompu”, ungkapnya (Ju)