MATITINEWS.COM – Ketua DPRD Kabupaten Dompu Andi Bachtiar A.Md. Par, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Dompu agar lebih fokus dalam menanggulangi dan mencegah merebaknya Corona Virus 2019 (Covid-19). Hal ini dia sampaikan terkait adanya laporan jumlah hasil rapid test berstatus “Reaktif” yang terus meningkat.
“Khabarnya sudah ada lebih kurang 62 orang yang berstatus “reaktif” dari hasil Rapid Teat terhadap anggota Jamaah Tabligh”, ungkap Andi Bachtiar A.Md. Par, Ketua DPRD Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada wartawan Jum’at 17/04/2020.
Mendengar informasi tersebut, dia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Dompu agar lebih fokus menanggulangi kasus Covid-19 di Dompu dengan memperhatikan tempat untuk isolasi bagi mereka yang dinyatakan berstatus reaktif ini. “Pemerintah harus segeta mencari gedung alternatif yang layak untuk dijadikan tempat isolasi”, ujarnya.
Tidak ingin Covid-19 merebak di Dompu, Ketua DPRD Anndi Bachtiar menyarankan agar Pemerintah dapat menggunakan bangunan Rumah Sakit Nangakara di Kecamatan Pekat sebagai tempat isolasi bagi mereka yang berstatus reaktif.
Andi Bachtiar juga mempertanyakan tindak lanjut dari persiapan Pemkab Dompu yang hendak menggunakan Wisma Sanggilo untuk ruang isolasi. “Apakah ada kendala sehingga Wisma Sanggilo belum bisa dimanfaatkan”, tanya Ketua DPRD.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan hingga hari ini Puskesmas di semua Kecamatan di Dompu sudah melakukan Rapid test terhadap anggota Jama’ah Tabligh yang kembali dari Iztima Zona Asia di Goa Makassar. Berdasarkan Rapid test tersebut ditemukan yang berstatus “reaktif” hingga 62 orang. Permasalahannya adalah ruang isolasi yang belum mampu menampung seluruh anggota Jama’ah berstatus reaktif, karena RSP Manggelewa hanya mampu mempersiapkan 50 bed untuk isolasi. Sementara Wisma Sanggilo yang diharapkan untuk menjadi ruang isolasi, hingga hari ini ternyata belum bisa dimanfaatkan. (Idin)