DOMPU – Ternyata di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ada Lembaga yang sangat focus dalam mengatasi permasalahan sampah plastic. Lembaga yang dikenal dengan We Save ini, konsentrasi dalam hal pendidikan berupa Jasa Kursus Bahasa Inggris. We Save, didirikan pada Tahun 27 Oktober 2013 yang dipelopori oleh Agus Setiawan, putra asli Kabupaten Dompu.
Amiruddin salah seorang aktiivis We Save kepada wartawan menceritakan bahwa We Save dibangun dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dimana dalam pemahaman mereka bahwa setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. “Sehingga terbentuklah format Pendidikan yang saat ini dikemas dengan Pendidikan berbasis Sampah. Sampah plastik tentunya”, ungkap Amiruddin.
Lanjut Amiruddin, siapapun baik siswa SD, SMP, SMA maupun mahasiswa dan mahasiswi diperkenankan untuk mengenyam kursus bahasa inggris di We Save, dengan catatan harus mampu mengumpulkan sampah plastik sebanyak 300 botol pada setiap proses belajar mengajar. “We Save tidak menerima bayaran pendidikan dalam bentuk uang tunai akan tetapi hanya mau dibayar pakai sampah plastik”, tukasnya.
Kenapa harus sampah plastik ? Menurut Amiruddin, harus ada pihak atau kelompok yang berperan untuk menangani masalah sampah plastik ini, sebab setiap hari sampah plastik bisa menggunung dan ancamannya sangat mematikan. “Dari para siswa kursus inilah diharapkan penumpukan sampah plastik di Kabupaten Dompu mampu diatasi”, ujarnya.
Akibat seriusnya menggeluti persoalan sampah plastik, sedikitnya 12 orang kader We Save sudah dikirim ke beberapa Negara di dunia guna melakukan study banding terkait Waste Management Program. Ada yang ke Australia, Rusia, Paris dan Jepang. “Harapan kami adalah, menjadi solusi bagi masalah sampah plastik dan menjadi solusi bagi anak – anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan bahasa inggris di jasa kursus. Hanya dengan sampah plastic mereka bisa mendapatkan pendidikan bahasa inggris sampai mereka lancer berbahasa inggris”, tegas Amiruddin.
Dalan penerapan system pendidikan, We Save rupanya memiliki kurikulum sendiri yang diberi nama Kurikulum We Save yang mana di dalamnya tercantum, Materi Ajar (Silabus), Langkah – langkah pengajaran (fun in learning), Metode Pengajaran yang menyenangkan yang diterapkan Dunia. Metode tersebut adalah hasil study banding dari negara luar. Games (Fun Game dan Educational Game). Manejemen Kelas (tata letak meja dan posisi duduk). Penilaiannya mencantumkan IMAN ILMU dan AMAL.
Saat ini We Save sedang melakukan pembinaan di 10 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Dompu, sebagian di wilayah Kota dan sebagiannya lagi di luar kota. “Kami akan terus menjangkau Desa – Desa dan Kelurahan di seluruh Kecamatan yang ada”, janji Amiruddin. (Idin)