DOMPU, MATITINEWS.COM – Kepolisian Resort (Polres) Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar apel pasukan dalam rangka Operasi Mantap Brata 2018, di lapangan Mapolres setempat, Rabu (19/09).
Apel gelar pasukan ditandai dengan penyematan pita tanda operasi oleh Kapolres Dompu kepada perwakilan Polri, TNI, Sat Pol PP serta Dinas Perhubungan.
Bertindak selaku inspektur upacara Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo, S. Ik. Hadir juga pada kesempatan tersebut Sekda Dompu, Dandim 1614 Dompu, Ketua KPU, Ketua Pengadilan Negeri, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri serta sejumlah Kepala Dinas.
Dalam sambutan tertulis Kapolri yang dibacakan Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo, S. Ik menyampaikan, bahwa Operasi Mantap Brata bertujuan untuk mengamankan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Operasi ini akan berlangsung selama 397 hari, yakni mulai tanggal 20 September 2018 hingga 21 Oktober 2019.
“Apel gelar pasukan ini diselenggrakan diseluruh jajaran untuk mengecek kesipan personil, sarana dan prasana sebelum diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan,” ungkap Erwin.
Dijelaskannya, pemolisian di era demokrasi bertumpu pada upaya untuk meraih kepercayaan publik selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara. Hal tersebut diwujudkan antara lain dengan penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap nilai nilai HAM dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Pemolisian di era demokrasi juga diwujudkan dengan adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaraan berbagai agenda demokrasi, seperti penyampaian pendapat di muka umum, kemerdekaan berserikat dan berkumpul serta jaminan keamanan dalam penyelenggaraan pemilu,” jelas Erwin.
Pemihan umum lanjut Erwin, dapat dikatakan sebagai penanda utama demokrasi, karenanya masyarakat diajak untuk ikut serta menentukan pemimpinnya. Kata dia, pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinnya Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen sebesar 4 porsen.
“Kondisi ini akan menuntut pada adanya upaya maksimal dari masing-masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara sebanyak-banyaknya,” terang Erwin.
Lebih jauh Erwin mengungkapkan, dalam kacamata Kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan politik ini tentunya memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, diantaranya yang cukup menjadi perhatian Polri adalah pemanfaatan politik identitas serta penyebaran isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
“Kapolri juga menekankan kepada Polri dan TNI untuk menjaga netralitas serta menghindari tindakan yang dapat mencederai netralitas dalam setiap penyelenggaraan tahapan pemilu,” tuturnya.
Dalam operasi tersebut lanjur Erwin, akan diselenggarakan dengan mengedepankan kegiatan premitif dan preventif yang didukung dengan kegiatan intelejen, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi kepolisian dalam bentuk satuan tugas tingkat pusat, tingkat daerah dan tingkat polres.
“Dalam kesempatan ini, selaku Kapolres Dompu kembali saya tekankan bahwa Polri berkomitmen untuk terus bekerja keras guna menjamin penyenggaraan pemilu dapat berjalan dengan aman,” katanya.
Diakhir sambutannya, Erwin Suwondo, juga membacakan beberapa penekanan Kapolri guna dipedomani dan dilaksanakan, diantaranya, memperkuat soliditas dan sinergitas TNI dan Polri, menjaga Netralitas TNI Polri, kedepankan langkah pro aktif dengan mengedepankan deteksi dini serta dorong seluruh elemen KPU, Bawaslu, Caleg, Parpol dan masa pendukungnya, Pemda, media, tokoh masyarakat serta Pengawas Pemilu independen untuk melalsanakan tugas dan tanggung jawab di emban sesuai peraturan yang berlaku. (Mory)