Kabupaten Bima, MATITINEWS.COM – Objek Wisata Air Terjun Kawinda To’i yang berlokasi di lereng Gunung Tambora Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata memberi sumbangsih yang tidak sedikit bagi negara melalui penjualan karcis masuk kepada para pengunjungnya. Uangnya ditetapkan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari pos penjualan karcis di Wisata Air Terjun “Oi Marai” yang dibangun oleh Taman Nasional Tambora, kurang lebih Rp 62.500.000 (enam puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) per bulan terkirim untuk negara. Uang sebanyak ini rupanya diperoleh dari dua jenis karcis masuk yang dijual kepada setiap pengunjung yang berdatangan di Taman Nasional Tambora Jalur Pendakian Kawinda To’i.
Karcis dimaksud antara lain, karcis Tracking Hiking Tambora yang dijual per pengunjung dengan harga Rp 5.000 dan karcis masuk pengunjung Taman Nasional Tambora per orang dihargai Rp 7.500. “ditotal, setiap bulannya ada 5000 orang yang berkunjung ke kawasan wisata Kawinda To’i,” ungkap Iwan Saputra salah seorang petugas yang dipercaya oleh Taman Nasional Tambora.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya menyetor perolehan PNBP ke Balai Taman Nasional Tambora yakni, tatkala sudah terjual dua bonggol karcis. Per bonggol berisi 100 lombar karcis. “2 bonggol yang Rp 7.500 dan 2 bonggol karcis yang Rp 5000. Kami langsung antar uangnya di Balai Taman Nasional Tambora,” jelas pria yang lebih dikenal dengan sapaan Algura ini.
Setiap pengunjung yang hendak melakukan perjalanan wisata ke kawasan wisata ini, baik untuk mewikmati air terjun maupun untuk hiking ke puncak gunung Api Tambora, per orang harus membayar karcis Tracking Hiking Tambora dan karcis masuk pengunjung Taman Nasional Tambora yang keduanya berjumlah Rp 12.500.
Selain membayar tiket masuk untuk PNPB dari Balai Taman Nasional Tambora, siapapun yang berkunjung ke kawasan wisata tersebut masih harus membayar karcis di penjagaan sebelum masuk pintu gerbang “Taman Nasional Tambora”. Gerbang luar ini dijaga oleh sekelompok pemuda Desa yang mengatasnamakan tagihan untuk pendapatan asli desa yakni Desa Kawinda To’i.
Dengan demikian pengunjung yang berencana untuk menikmati suasana alam air terjun Oi Marai dan hiking di puncak gunung Tambora, harus siapkan isi kantong sejumlah Rp 25.000, untuk bayar karcis masuk.
Namun yang penting juga supaya diperhatikan bahwa, sejak awal Januari ini, Taman Nasional Tambora mengeluarkan larangan untuk tidak masuk kawasan wisata Kawinda To’i dan hiking Tambora pada pada hari Senin. “Ditutup dengan tujuan untuk pemulihan eko sistem,” tukas Algura. (Idin)