DOMPU – Hujan di beberapa hari terakhir yang terus mengguyur kawasan Nanga Tumpu, mengakibatkan jalur transportasi di wilayah tanjakan eksotis Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menjadi rawan longsor. Dua nyawa pernah terenggut karena terhantam bebatuan yang jatuh dari puncak gunung di kawasan ini.
Kendati tidak ada korban yang tertimpa, hari ini dari arah puncak gunung di areal Nanga Tumpu kembali berjatuhan bongkahan batu dalam ukuran besar menggelinding dan menutup jalan raya. Disebutkan bahwa, peristiwa yang cukup menakutkan ini terjadi di pagi hari dan di sore hari.
“dua kali, paginya sudah dibersihkan dengan memakai alat bantu kendaraan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) sore harinya kembali berjatuhan cadas besar dan jumlahnya banyak”, ungkap Kapolsek Manggelewa Iptu Rodolfo D Aroujo yang dikonfirmasi wartawan melalui Paur Humas Polres Dompu Ipda Hujaifa Sabtu 05/12.
Kapolsek Manggelewa menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya terutama yang akan melewati jalur Nanga Tumpu baik yang mengendarai roda dua maupun roda empat agar lebih wasapada.
“Saat ini jalur Nanga Tumpu sedang rawan longsor. Yang berjatuhan ke jalan raya ini adalah batu dengan ukuran besar – besar, berbahaya dan sangat mematikan apabila menimpa kendaraan yang liwat”, ungkapnya.
Seharian tadi cerita PAUR Humas Polres Dompu, seluruh anggota Polsek Manggelewa bersama tim dari Dinas PU Kabupaten Dompu melakukan pembersihan jalur Nanga Tumpu dari bebatuan yang menutupi jalan raya.
“Apabila hujan turun di wilayah ini, harap semuanya waspada, jangan sampai cadas berjatuhan saat kendaraan anda melewati Nanga Tumpu. Waspadalah, ini sangat mengerikan”, himbau Hujaifa. (Idin)