DOMPU, MATITINEWS.COM – Masalah Stunting menjadi trend isu di Kabupaten Dompu propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terlebih pasca ditetapkan Kabupaten Dompu sebagai satu dari seratus Kabupaten yang harus mendapat perhatian khusus tentang stunting.
Kasubid Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Ida Fitriani menyebutkan, berdasarkan pengertian dari UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Apa itu Stunting ? menurut dia Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan dalam rentan waktu yang cukup panjang, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Proses terjadinya Stunting pun dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal dan menyebabkan kemampuan mental maupun belajar anak menjadi kurang, sehingga prestasi di sekolah menurun dan tidak baik. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor terhadap risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
“berdasarkan data dari WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting”, ungkap Fitriani.
Menurut sebuah Situs Adoption Nutrition, lanjut Fitriani, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa factor antara lain : 1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama 2. Retardasi pertumbuhan intrauterine 3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori 4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres 5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Juga disampaikan bahwa ada beberapa gejala untuk mengetahui seorang anak terkena Stunting misalnya : 1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya 2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya 3. Berat badan rendah untuk anak seusianya 4. Pertumbuhan tulang tertunda. (Amar)