DOMPU, MATITINEWS.COM – Memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (PT) atau Universitas di luar daerah atau di Kota Besar, merupakan mimpi bagi setiap anak lulusan SMA, SMK dan MA di mana pun termasuk anak-anak di Kabupaten Dompu. Terlebih ketika berhasil diterima di PT kenamaan seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadja Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Mataram (Unram) dan sederet PT kenamaan lainnya. Rasanya sesuatu bangat, susah untuk disusun dalam banyak kata dan kalimat.
Akan tetapi manakala harus kulian di PT atau Universitas Swasta, maka masyarakat Pulau Sumbawa terutama bagi anak – anak Dompu kiranya dapat menjadikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) YAPIS Dompu sebagai pilihan yang tepat untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Kenapa harus STKIP YAPIS ? Banyak capaian yang sudah ditoreh STKIP YAPIS Dompu sehingga dipandang setara dengan PT dan Universitas Swasta di Ibu Kota, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebagaimana Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal 28 Februari 2022 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, STKIP YAPIS Dompu merupakan salah satu dari 238 PT berkategori klaster Madya.
Ketua STKIP YAPIS Kabupaten Dompu DR. Dodo Kurniawan kepada wartawan Selasa 13/06/2023, menyampaikan bahwa klaster Madya yang disandang STKIP YAPIS Dompu saat ini merupakan pengelompokan kampus sesuai dengan kualifikasi kinerja perguruan tinggi berbasis data SINTA (Science and Tecnology Index) yang menjadi pusat portofolio dosen dan PT di seluruh Indonesia.
Disebutkan bahwa, hingga 09/06/2023 tercatat 4.492 PT di seluruh Indonesia, namun hanya 880 PT yang masuk Klasterisasi yakni, Klaster Utama, Mandiri, Madya dan Pratama. “Klaster Mandiri 40 PT, Klaster Utama 160 PT, dan Madya 238 PT termasuk di dalamnya STKIP YAPIS Dompu, kemudian yang ditetapkan pada Klaster Pratama berjumlah 459 PT,” urai Dodo.
Selain berhasil masuk kategori kluster Madya, banyak capaian STKIP YAPIS Dompu yang patut dicatat, seperti pada April 2023 lalu, dimana 10 orang mahasiswa STKIP YAPIS berhasil lolos di Program Kampus Mengajar dari Kemendikbud Ristek. Katanya program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. “mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia dan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut,” terangnya.
Para mahasiswa yang dinyatakan lolos pada Program Kampus Mengajar ini antara lain, Nurhairatu Prodi PSJ, M. Yanbaqi, Prodi PBING, Tita Apriati, Prodi PSJ, Juliana Putri Mentari, Prodi PJKR, Yanti Febrianti, Prodi PBSI, Junaidin, Prodi PSJ, Ika Prodi, PGSD, Imelda Saputri, Prodi PBING, Maryatun Islamiah, Prodi PGSD dan Karmila, Prodi PBING.
Pada beberapa hari lalu, Rabu, 31/05/2023 STKIP YAPIS Dompu mendapat berita gembira dari Kemendikbud Ristek, dimana 13 orang mahasiswanya dinyatakan lulus pada program pertukaran mahasiswa. “mahasiswa kita yang terbanyak dari semua PT di Pulau Sumbawa,” tukas Dodo.
Mereka yang dinyatakan lolos pada program pertukaran Mahsiswa Merdeka ini diantaranya, Jumiati Muslimah dan Wulandari diterima di Universitas Jember, Landi, Rahmawati, Mariam Ulfa, M. Satria dan Dwi Adinda, diterima IKIP Budi Utomo Malang, Hanina R, dan Siri Nur diterima oleh Universitas PGRI Yogyakarta, Ninda masuk di Universitas Negeri Malang, Fadhillah di Universitas Pendidikan Indonesia, Hidayatul Islamiyah di Universitas Negeri Jakarta, dan masih ada satu mahasiswa STKIP YAPIS Dompu yang diterima oleh Universitas Gajah Mada (UGM).
Prestasi lain yang patut menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Dompu adalah keberhasilan yang ditoreh oleh sembilan (9) orang Dosen STKIP YAPIS dalam meraih Kompetisi Hibah Kemendikbud Ristek melalui skema Penelitian Dosen Pemulan (PDP) sebanyak 5 orang dan Skema Pengabdian kepada masyarakat (PkM) sebanyak 4 orang. “STKIP YAPIS Dompu Sekolah Tinggi peraih hibah terbanyak di Wilayah LLDIKTI 8 (Bali-NTB),” ungkapnya.
Para dosen hebat peraih kompetisi hibah Kemendikbud Ristek RI antara lain, Eka Yulianti, M.Pd. (Prodi PBSI-PDP), Lili Suryaningsih, M.Pd. (Prodi PBSI-PDP), Hasan, M.Pd. (Prodi PBSI-PDP), Supriyadin, M. Kom. (Prodi PTI-PDP), Nurjannah, M.Pd. (Prodi PSjr-PDP), Andi Prayudi, M. Kom. (PTI-PkM), Arif Bulan, M.Pd. (Prodi PBing-PkM), dan Arifi, MM.Pd. (Prodi PTI-PkM), serta Taufik, M.Pd. (PBSI-PkM).
Mengakhiri perbincangan dengan sejumlah wartawan, Ketua STKIP YAPIS Dompu, memastikan bahwa sarana dan prasanara kuliah menjadi keniscayaan yang harus terus dibangun dan dikembangkan. Belum lama ini telah diresmikan dan dibuka untuk Mahasiswa dan Umum Lapangan Futsal Interlock berstandar Internasional. Selain itu tengah dibangun gedung perkuliahan berlantai tiga.
“Untuk terus berdedikasi dan berinovasi, STKIP YAPIS Dompu selalu mengharapkan do’a dan dukungan dari masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Dompu juga Kepala LLDIKTI Wilayah 8 (Bali-NTB), sehingga kelanjutan dari pembangunan sarana dan prasarana ini dapat diwujudkan dan kami jaga serta dapat kami tingkatkan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Rasya/ad)