DOMPU, MATITINEWS.COM – Lebih dari 100 orang warga Kecamatan Hu’U senin 15/01/18, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kehadiran mereka adalah dalam rangka menghentakkan nurani Pemerintah Kabupaten Dompu yakni Bupati dan DPRD setempat agar pembangunan pada sektor industeri pariwisata di Bumi Nggahi Rawi Pahu dapat menjadi agenda prioritas.
Beberapa hal yang menjadi fokus tuntutan para pelaku wisata Pantai Lakey ini antara lain, Pemerintah sesuai janji Bupati Dompu H. Bambang (HBY) pada sejumlah media massa tentang kesiapan Kabupaten Dompu untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejuaraan World Surfing League di tahun 2018. Mereka juga menuntut janji Pemerintah Kabupaten yang hendak menjadikan industeri Pariwisata sebagai sektor andalan pembangunan di Dompu.
Kehadiran warga Kecamatan Hu’u di Gedung DPRD Dompu diarahkan di ruang rapat Paripurna DPRD guna dimediasi dengan pihak Dinas Pariwisata mewakili Pemerintah Kabupaten Dompu. Dialog kemudian dipimpin Ketua Komisi II Drs. Muhtar didampingi anggotanya yakni H. Khalik dan Ketua Komisi III Ikhwayudin Ak.
Menanggapi beberapa tuntutan para pelaku wisata tersebut, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Dompu H. Ichtiar H. Yusuf SH menegaskan bahwa, Lakey sudah masuk dalam Kawasan Strategis Propinsi (KSP), sehingga Pemerintah Kabupaten Dompu tidak bisa berbuat banyak dalam merencanakan Pembangunan di Lakey. Akan tetapi, Pemkab Dompu juga tidak tinggal diam, sehingga pada tahun 2018 sudah direncanakan kegiatan Festival Lakey dengan anggaran sebesar kurang lebih Rp 150 juta.
Pada kesempatan itu H. Ichtiar menantang kesiapan dua orang pelaku wisata Lakey untuk bersama dengannya mendatangi Pemerintah Propinsi terkait perencanaan pembangunan Pariwisata Lakey. “Saya akan menggunakan anggaran pribadi saya, kita akan ke sana dan segala sesuatunya saya yang tanggung”, tegas H. Ichtiar.
Berbicara mengenai adanya tiket masuk kawasan wisata Lakey, H. Ichtiar sangat tegas menyampaikan bahwa, mulai tahun 2018 tidak akan ada lagi penjualan tiket masuk Lakey. “Tidak ada tiket masuk di kawasan wisata kecuali di objek wisata. Misalnya di Madaprama, itu harus bayar tiket,” ujarnya
Ketua Komisi II DPRD Dompu Ikhwayuddin Ak (Boy) kemudian menjawab tuntutan tentang perlunya kejuaraan Surfing WSL di Lakey, dengan menjanjikan anggaran sebesar kurang lebih Rp 1,5 milyar pada Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2018. Karena menurut Boy, untuk kejuaraan Pacuan Kupa pun Pemerintah Kabupaten Dompu mampu menggelontorkan anggaran sebesar Rp 800 juta.
Boy memberi penekanan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dompu agar memprogramkan kegiatan untuk kejuaraan WSL tersebut pada APBD Perubahan tahun 2018. “Saya pastikan adanya anggaran sekitar Rp 1,5 milyar untuk Kejuaraan WSL itu pada APBD Perubahan nanti. Kalau tidak ada silahkan mencari saya,” tegas Boy. (Rasya)