DOMPU, MATITINEWS.COM – Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tidak ditemukan adanya anak-anak yang terinfeksi Frumbesia. Hal ini akibat dari gencarnya sosialisasi tentang pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maman SKM, MM.Kes kepada wartawan menjelaskan, frambusia, merupakan menyakit kulit menular yang dapat menyebabkan cacat fisik, dimana umumnya terjadi di daerah tropis. Gejala awalnya, muncul benjolan kecil-kecil di kulit tanpa nanah, namun tidak terasa sakit.
“Biasanya frambusia lebih banyak menyerang anak-anak dengan usia mulai kurang dari lima tahun. Penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene sanitasi. Seringkali ditemukan di kalangan ekonomi lemah terutama di kawasan kumuh dan bersanitasi tidak baik,” ungkapnya Selasa 14/02/2023.
Syukurnya lanjut Maman, hingga beberapa tahun terakhir, belum ada ditemukan kasus anak-anak yang terinfeksi Frumbesia. “Penyakit ini merupakan penyakit kulit menular yang dapat menyebabkan cacat fisik, umumnya terjadi di daerah tropis. Gejala awalnya, muncul benjolan kecil-kecil di kulit tanpa nanah, namun tidak terasa sakit.” urainya.
Kepala Dikes Kabupaten Dompu ini menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera nelakukan pemeriksaan ke Puskesmas dan layanan kesehatan yang ada untuk dilakukan pemeriksaan medis manakala ditemukan kasus yang dicurigai seperti frumbesia,” sarannya.
Dia juga menyebut bahwa Dinas Kesehatan menempatkan petugas surveillans di masing-masing fasilitas kesehatan, untuk melakukan pendataaan jika ditemui penyakit tersebut. (Rasya/ad)