DOMPU, MATITINEWS.COM – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Dompu, menargetkan sekitar 85 persen partisipasi masyarakat Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pelaksanaan Pemilihan Umum (PEMILU) Presiden dan Legislatif di tahun 2019 yang akan terselenggara pada 17 April mendatang.
Target ini jauh lebih tinggi dari fakta keikutsertaan masyarakat pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada Juli 2018 lalu. “Saat itu partisipasi masyarakat sangat rendah, hanya sekitar 70 persen yang datang ke TPS dan melakukan pencoblosan,” ungkap Herman salah seorang Anggota KPUD Dompu kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Jumlah pemilih di Kabupaten Dompu berdasarkan data dari KPUD setempat yakni 162.180 dengan rincian 80.469 pemilih laki – laki dan 81.711 pemilih Perempuan.
Menurut Herman, berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat untuk berpartisipasi dan melakukan pencoblosan pada pesta PEMILU, diantaranya adalah, kepercayaan masyarakat akan hasil akhir dari pada PEMILU. “banyak masyarakat yang tidak respon positif dengan proses politik,” jelas Herman
Selain itu lanjut Herman, akibat kurangnya kepercayaan sehingga lahirlah ketidak pedulian. Dimana hasil yang diproduksi oleh Pemilu selalu saja sama pada setiap pelaksanaannya. Hal ini membuat masyarakat pun menjadi jenuh.
Faktor lain menurut Herman adalah, masyarakat tidak mengenal calon yang hendak mereka pilih. “Para calon masih kurang mensosialisasikan diri di tengah masyarakat”, urainya.
Kendati demikian dengan sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu (KPUD) Dompu selama ini, Herman meyakini akan terjadi perubahan sikap masyarakat dalam berpartisipasi pada Pemilu 2019. “kami menargetkan 85 persen partisipasi masyarakat Dompu dari jumlah pemilih yang sudah terdata,” tegas Herman (Idin)