DOMPU – Sampah plastic di Desa Ranggo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata menjadi sebuah permasalahan yang ikut dicarikan solusinya oleh tidak hanya Pemerintah tingkat Desa setempat, akan tetapi juga oleh elemen masyarakat lain yang memiliki kepedulian untuk ikut menanggulanginya.
Sebuah komunitas yang dikenal dengan “Cinta Berbagi” adalah sebuah komunitas yang fokus kegiatannya di bidang Pendidikan, Agama, Lingkungan, dan sosial bermarkas di Jalan Lintas Lakey Dusun Mangga Dua Desa Ranggo Kecamatan Pajo, sejak tahun 2015 silam, rupanya sudah mengambil kepedulian khusus terhadap masalah sampah plastic.
Arifudin Pendiri Komunitas Cinta Berbagi kepada wartawan menuturkan bahwa, sampah plastic di mana pun akan menjadi masalah yang sangat mengkawatirkan, karenanya dia mengambil inisiatif untuk membuka kursus Bahasa Inggris dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Al hasil, sudah lebih dari 450 siswa menggandrungi kursus bahasa Inggris dan belajar mengaji di TPQ yang dia bina.
Tidak ada biaya yang dibebankan Arifudin kepada para siswa yang kursus Bahasa Inggris dan belajar Mengaji di TPQ Komunitas Cinta Berbagi. Mereka hanya diminta untuk membawa sampah plastic setiap jadwal kursus dan mengaji. “100 biji botol plastic atau gelas plastic wajib mereka tenteng setiap mengikuti jadwal kursus”, ungkap Arif.
Yang luar biasa dari Komunitas Cinta Berbagi adalah adanya program Sunday Cleaning Day, dimana setiap pekan, para siswa akan melakukan penyisiran sampah plastic di semua wilayah Desa Ranggo, termasuk di lapangan bola maupun sepanjang jalan raya. Kegiatan ini merupakan program tetap yang dilaksakan setiap hari Ahad. “Komunitas Cinta Berbagi saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ranggo dalam penanggulangan masalah kesehatan lingkungan”. akui Arif. (Idin)