DOMPU, MATITINEWS.COM – Dibutuhkan kerja keras semua pemangku kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat bahkan kalangan swasta guna bekerja ekstra keras dalam rangka akselerasi (percepatan- red) pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dompu. Demikian disebutkan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. Abdul Haris M.Ap ketika diwawancarai wartawan terkait pembangunan pada sektor ekonomi di Bumi Nggahi Rawi Pahu
Merujuk pada release BPS tahun 2017 tentang kondisi makro ekonomi Kabupaten Dompu lanjut H. Haris, maka dapat diketahui bahwa Pendapatan Perkapita penduduk Bumi Nggahi Rawi Pahu ada pergerakan naik dari Rp.21.010.000 per kapita meningkat menjadi Rp.23.740.000 per kapita.
“Hal ini membuktikan tentang berkurangnya persentase penduduk miskin di Kabupaten Dompu, Faktanya dari 15,11 persen, melangkah turun satu digit lebih yakni 14,23 persen,” ungkap H. Haris.
Menjadi target selanjutnya pada pelaksanaan pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Dompu adalah, menentukan program kegiatan yang dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu alokasi belanja pembangunan dapat diprioritaskan pada sektor maupun subsektor yg bisa berkontribusi optimal dalam menunjang peningkatan pendapatan masyarakat.
Karena itu Kepala Bappeda & Litbang Dompu tidak ingin mengelak dari fakta bahwa masih ada keterlambatan dalam geliat pertumbuhan ekonomi, dimana dari 5,59 persen turun satu digit menjadi 5,40 persen. Akan tetapi data tersebut masih memperlihatkan bahwa secara umum kondisi makro ekonomi kabupaten Dompu berada pada trend yang positif.
Berbicara tentang melambatnya pertumbuhan ekonomi H. Haris mengakui, tahun ini grafik menunjukan keterlambatan dibanding laju pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Tetapi, gejolak pelambatan pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Dompu namun, juga terjadi secara regional bahkan menyeluruh secara nasional.
“Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dompu masih menunjukkan sisi positif dan masih memberikan dampak pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat serta adanya gerak penurunan persentase pada penduduk miskin”, jelas H. Haris. (Rasya)