DOMPU, MATITINEWS.COM – Sepuluh ekor ternak sapi yang mati mendadak di Dusun Napa Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata dampak dari penggunaan obat pestisida yang disemprot oleh petani guna membersihkan lahan penanaman jagung dan padi.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Dompu Ir. Zainal Arifin kepada wartawan Minggu 06/01/2019 menegaskan, kematian ternak sapi milik peternak warga Desa Nanga Tumpu itu adalah semata karena menghirup aroma pestisida. “Sapi yang mati itu kebetulan diikat di areal penyemprotan pestisida untuk pembersihan lahan pertanian,” jelas Zainal
Untuk memastikan penyebab kematian dari sepuluh ekor ternak sapi tersebut pihak Dinas Peternakan sudah melakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak ditemukan adanya kaganjilan akibat serangan penyakit tertentu atau karena makanan yang beracun. “perut dan bagian lainnya normal. Mungkin Sapi ini semaput karena mencium aroma obat yang kala itu sedang disemprot. Kebetulan sapi sapi ini diikat di sekitar areal penyemprotan lahan,” terangnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, Kadis Peternakan menegaskan bahwa seluruh ternak di Kabupaten Dompu masih berstatus bebas dari penyakit apapun terutama bebas dari virus ANTHRAX.
Kendati demikian dia menghimbau agar para peternak di Dompu tetap waspada, karena wilayah Propinsi NTB diapit oleh Propinsi yang terjangkit ANTHRAX yakni, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Yang pasti kita NTB aman dari virus ANTHRAX,” urai Zainal Arifin. (Idin)