DOMPU, MATITINEWS.COM – Kabupaten Dompu menjadi perhatian pemerintah pusat karena secara signifikan berhasil menurunkan angka jumlah keseluruhan (prevalensi) kasus stunting. Disebutkan bahwa Dompu berhasil turunkan prevalensi stunting dari 34,5 persen versi hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menjadi 12,4% versi hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Maman SKM. M.M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu kepada wartaan media ini mengakui bahwa ini adalah salah satu kerja keras Pemerintahan H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan, dimana mampu menekan angka kasus stunting ini hingga 12,1 persen. “ini merupakan hasil kerja kita semua selama beberapa tahun terahir,” ungkap Maman.
Menurut Maman, kekompakan dan kerjasama yang sangat intens dari semua sektor, sehingga terlaksana intervensi secara spesifik maupun intervensi secara sensitif. Setidaknya ada 11 intervensi spesifik dilaksanakan oleh semua daerah termasuk oleh Kabupaten Dompu. “Kerja eras semua pihak serta penerapan inovasi daerah akhirnya dapat membuahkan hasil,” tukas Maman.
Menjawab pertanyaan wartawan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu menguraikan 11 intervensi spesifik yang dirancang yaitu, skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi tablet tambah darah ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK), pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi Baduta, tata laksana Balita dengan masalah gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, edukasi remaja ibu hamil dan keluarga termasuk pemicuan BABS (bebas buang air besar sembarangan). (Idin)