DOMPU, MATITINEWS.COM – Meski keluarga sudah mengikhlaskan, namun kepergian David (24) hingga kini masih menyisahkan kesedihan bagi keluargannya. Korban meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang masih usia balita.
David yang ditemukan tewas dengan cara gantung diri di dalam rumahnya di Dusun Saneo III, Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, pada jumat (31/08) sekitar pukul 16.45 wita, jenazahnya telah di kebumikan pada sabtu (01/09).
Kepolisian Resor Dompu hingga kini masih menyelidiki motif korban mengakhiri hidupnya. Namun berdasarkan informasi yang behasil dihimpun media ini dari beberapa sumber di desa setempat menyebutkan, diduga David nekad mengakhiri hidupnya lantaran janji untuk dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya belum dikabulkan.
“Sejak musim panen beberapa waktu lalu, korban dijanjikan untuk dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya, namun karena hasil panen tidak terlalu banyak dan hanya cukup untuk membayar utang Bank, sehingga motornnya belum dibelikan, itu informasi yang kita tau,” ujar I’in salah seorang tetangga korban.
Mengetahui rencana orang tua yang menunda pembelian sepeda motornya, saat itu korban sempat mengeluarkan ancaman untuk melakukan aksi bunuh diri.
Ancaman bunuh diri itu kembali diucapkan oleh korban tiga hari sebelum ia ditemukan tewas. Sepulangnya bekerja di Kabupaten Sumbawa, korban kembali menagih ke orang tuanya untuk dibelikan sepeda motor.
“Tiga hari sebelum kejadian, sepulangnya bekerja menjadi buruh panen bawang, korban terus menagih janji orang tuanya dan tetap mengancam akan menggantung diri,” ungkap Far salah seorang tetangga korban lainya.
Puncaknya pada Jum’at (31/08) sore, saat ia sedang berkumpul (duduk) dengan kedua orang tua, istri beserta anaknya yang masih usia balita, tiba – tiba saja korban meminta untuk ditinggal sendirian di atas rumah dengan alasan korban hendak tidur.
Tanpa menaruh curiga, keluarga pun meninggalkan korban sendirian, dan memilih untuk duduk di sekitar halaman rumah. Beberapa saat berselang sekitar pukul 15.45, Abdulah (bapak korban) yang hendak mengambil air minum masih menemukan korban yang sedang tidur.
Korban baru ditemukan tewas tergantung sekitar pukul 16.45, oleh Mariam (ibu kandung korban) yang saat itu hendak naik ke rumahnya. Mendapati kondisi sang anak yang lehernya terlilit tali, Mariam berteriak histeris dan memanggil suami serta menantunya (istri korban).
Abdullah yang mendengar teriakan istrinya tersebut langsung naik ke rumah. Ia bahkan sempat berupaya untuk menyelamatkan korban dari jeratan dengan cara memotong tali menggunakan sebilah parang, namun takdir berkata lain, nyawa David sudah tidak tertolong lagi. (Syifa)