DOMPU, MATITINEWS.COM – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti merupakan masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam nyawa manusia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maman SKM kepada wartawan menggambarkan bahwa, genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas saat musim hujan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. “Karenanya harus dilakukan pencegahan untuk menghambat hidupnya nyamuk aedes Aegypti di sekitar lingkungan kita,” ungkapnya.
Menurut Maman, kasus demar berdarah busa menyebabkan komplikasi yang cukup parah dan sangat berpotensi menyebabkan kematian. “Banyak kematian di beberapa daerah yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai akibat dari pada demam berdarah. Bahkan secara nasional ada 270 orang meningeal karena demam berdarah di tahun 2023”, sebutnya.
Mencegah terjadinya serangan demam berdarah, oleh semua orang dapat melakukannya secara bersama dimulai dari kebersihan lingkungan yakni mengantisipasi jangan sampai adanya tempat untuk bersarangnya nyamuk.
Caranya adalah dengan menerapkan 3M yakni, Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain itu, ada beberapa hal yang sangat membantu dalam mencegah tumbuhnya nyamuk demam berdarah antara lain, Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menggunakan obat anti nyamuk, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar di sekitar lingkungan dan rumah. (Nia/adv)