DOMPU, MATITINEWS.COM – Kasus dugaan bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kali ini korbannya adalah David (24). Bapak satu anak ini ditemukan tewas di rumahnya di Dusun Saneo III, Desa Saneo, Kecamatan Woja, Jum’at (31/08).
David tewas dengan posisi tergantung seutas tali nilon warna biru yang di ikatkan dibawah kap atap rumah panggung. Belum diketahui pasti apa yang menjadi motif bunuh diri tersebut. Korban yang dikenal sabagai pribadi yang pendiam ini meninggalkan istri dan soerang anak yang masih usia balita.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat meminta kepada semua keluarganya untuk turun dari rumah, dengan alasan korban tidak ingin tidurnya terganggu.
“Informasinya, korban ini sebelumnya sempat menyuruh semua keluarganya untuk turun dari rumah, karena dia ingin tidur,” Ujar salah seorang tetangga korban.
Kasubag Humas Polres Dompu Iptu Suhatta mengungkapkan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 16.45 wita, oleh Mariam Abdullah (46) yang merupakan ibu kandungnya. Mariam yang mendapati kondisi sang anak yang lehernya terlilit tali pun histeris dan berteriak memanggil suami, menantu (istri korban) yang sedang duduk sekitar halaman rumah.
Mendengar teriakan itu, Abdullah (Ayah korban) serta istri korban dan tetangga sekitar langsung berdatangan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Abdullah yang kaget melihat kondisi anaknya saat itu, langsung mengambil parang dan berusaha memotong tali. Meski upaya itu berhasil dilakukan namun nahas nyawa sang anak sudah tidak bisa tertolong.
“Korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya,” ujar Suhatta.
Suhatta menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti apa yang menjadi motif bunuh diri tersebut. Dari pihak keluarga sendiri pun tidak ada yang menaruh curiga jika korban akan melakukan hal senekad itu.
“Sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 15.45, Abdullah (Bapak korban) yang saat itu hendak mengambil air minum, masih melihat David ini sedang tidur dikasurnya,” terang Suhatta.
Aparat Kepolisian dari Sektor Woja yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Ipda Rusdi, SH saat itu juga langsung mendatangi tempat kejadian dan melakukan olah TKP.
“Setelah dilakukan koordinasi oleh Kapolsek Woja dan Kanit intelkam terhadap pihak keluarga, mereka (keluarga korban) tidak merasa keberatan dan menganggap bahwa kejadian itu murni dilakukan oleh korban sendiri. Untuk motifnya sendiri hingga saat ini masih dalam penyelidikan,” katanya.
Untuk diketahui, aksi bunuh diri dengan cara gantung diri di Desa Saneo, Kecamatan Woja, tahun ini sudah dua kali terjadi, sebelumnya pada bulan mei lalu (Sabtu 12/05), Jamiun seorang pelajar SMP juga ditemukan tewas gantung diri didalam rumah panggung. (Syifa)