DOMPU, MATITINEWS.COM – Melejitnya angka kematian karena bunuh diri pada kalangan anak – anak remaja tanggung di Kecamatan Hu’U Kabupaten Dompu membuat Pemerintah setempat harus mengambil langkah sterategis untuk menekannya.
Hj Daryati Kustilah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kepada wartawan mengaku sudah melakukan sosialisasi tentang bagaimana agar kasus bunuh diri ini dapat dicegah.
Sehingga dalam beberapa pekan terakhir, DP3A bekerjasama dengan Kementerian Agama dan LSM Perlindungan Anak, dengan melibatkan Muspika di Kecamatan Hu’U sudah melakukan sosialisasi tentang langkah pencegahan terhadap perilaku bunuh diri ini.
Kegiatan sosialisasi ini, jelas Kadis yang disapa karibnya dengan Umi Yat mengaku melibatkan lebih dari 150 orang anak – anak usia sekolah yakni Siswa SMP dan siswa SMA. “kesempayan itu kami manfaatkan juga untuk turun ke kehidupan warga di beberapa Desa di Kecamatan Hu’U utamanya di Desa Daha sebagai Desa yang paling banyak terjadi kasus bunuh diri”, terangnya
Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan di Kantor Camat Hu’U itu kata Umi Yat, adalah sebagai moment untuk mengingatkan seluruh anggota masyarakat, bahwa siapapun dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan seseorang dari perilaku bunuh diri.
Menurur Umi Yat, dalam menghadapi perilaku bunuh diri di tengah masyarakat, tentu saja sangat dibutuhkan kerjasama yang erat antara individu, keluarga, masyarakat, profesi dan pemerintah untuk bersama mengatasi masalahnya.
Dari pendalaman kasus perilaku binuh diri di Kecamatan Hu’U, umi Yat mengaku menemukan beberapa simpul sehingga perilaku nekat ini terlaksana diantaranya adalah, karena perhatian dari orang tua yang sangat minim, kondisi ekokomi yang menghimpit, rumah tangga orang tua yang tidak harmomis, sebagian lagi adalah karena masalah asmara, agama dan pendidikan.
Persoalan yang paling memicu kasus bunuh diri di sini adalah karena anak – anak merasa ditinggal orang tuanya. Bisa jadi karena ibunya adalah TKI dan TKW. Faktor lain adalah karena perceraian orang tua.
Umi Yat memnghimbau kepada para orang tua, agar sesibuk apapun namun tetap penya waktu untuk dicurahkan kepada sang anak. “terlebih kepada anak yang dalam pencarian jati diri, perhatian orang tua sangat berperan untuk menyelamatkan anak – anak dari perilaku yang menyimpang”, urainya (Rasya)