MATARAM, MATITINEWS.COM – Industri pariwisata di tanah air dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19, sehingga berdampak pada semakin menurunnya kondisi ekonomi masyarakat. Hal yang sama juga dirasakan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi ekonomi masyarakat bahkan dirasakan semakin terpuruk akibat hantaman virus mematikan ini.
PT STM Diingatkan Untuk Perhatikan Lingkungan dan Berdayakan SDM Lokal
Menghadapi kondisi terpuruk ini, Dinas Pariwisata NTB mencoba menawarkan gagasan dengan tema “Menuju wisata Lombok-Sumbawa ramah pandemi covid-19”.
Gubernur Ajak Masyarakat Muslim NTB Untuk Berzakat
Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi dalam rilisnya, Rabu 05/05 menyebutkan, kendati sudah membuat konsep dengan ide yang dianggapnya dapat menggeliatkan kembali industri pariwisata di NTB namun, dia masih berharap akan adanya beberapa langkah positif yang akan digerakkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang rencananya akan berkunjung ke NTB pada tanggal 6-7 Mei besok. “kita harapkan kunjungan pak Menteri ini akan membantu bangkitnya ekonomi nasional melalui Industri pariwisata yang akan dimulai dari NTB”, ungkapnya
Menteri PPN/ Bappenas Dorong Terwujudnya Program Industrialisasi di NTB
Rencananya, kedatangan Menparekraf ke Lombok ini akan dirangkaikan dengan kegiatan launching sejumlah destinasi ramah pandemi covid-19. Dimana sudah disiapkan beberapa destinasi dengan nama bubble destination dan bubble island.
Kepala Dinas Pariwisata NTB menjamin bahwa di destinasi yang mereka tetapkan sebagai destinasi ramah pandemi ini akan memberi rasa aman dan nyaman selama berwisata.
Antisipasi Serangan Covid-19, Gubernur NTB Himbau Warga Untuk Tidak Mudik Lebaran
“Semua yang menyangkut masalah kesehatan di masa pandemi ini, kami sudah siapkan protokol dan standar berwisata aman dan ramah covid-19,” terang Yusron tanpa menyebut destinasi yang dijanjikannya aman dari Covid-19 ini.
Untuk membenahi dan pemulihan pariwisata Lombok-Sumbawa pasca pandemi nanti, Yusron tetap mengharapkan percepatan dana hibah yang diperluas kemenparekraf. Lanjutnya, Dinas Pariwisata dan seluruh pelaku industri pariwisata di NTB, tetap meminta dukungan Menparekraf untuk menetapkan tiga gili yakni, Sembalun dan kawasan Gunung Rinjani sebagai bubble destination.
Yusron merinci beberapa sektor untuk mendukung pemulihan pariwisata pasca pandemi. Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah sektor transportasi. Katanya, Lombok-Sumbawa membutuhkan tambahan slot penerbangan langsung dari dalam maupun luar negeri (penerbangan internasional dan domestik).
“Sedangkan pada sektor pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung menjadi perhatian selanjutnya”, ungkap Kadis Pariwisata.
Adapun hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan lanjut Yusran, adalah bagaimana menghadirkan destinasi buatan untuk memperkaya obyek wisata di NTB.
Menurutnya, industri pariwisata NTB masih sangat membutuhkan dukungan dari para pemilik modal yang mau berinvestasi guna membangun destinasi buatan. Ini akan menjadi perhatian wisatawan karena ada tawaran paket wisata yang baru.
“kami harap Menparekraf bisa memfasilitasi kami mendatangkan investor atau memotivasi UMKM lokal mau berinvestasi di destinasi buatan ini,” jelas Yusron
Dengan program destinasi ramah pandemi covid-19, Dinas Pariwisata NTB mengajak wisatawan dari berbagai belahan dunia termasuk wisatawan domestik untuk datang menikmati liburan di Lombok-Sumbawa. (Idin)