Oleh : Denny JA
Ayah, mengapa tak lagi terdengar kisah pahlawan,
justru ketika negeri ditawan ?
Dimana pahlawan sembunyi,
justru ketika hidup semakin ngeri ?
Tak lagi kudengar mereka yang berjuang,
Lilin yang menerangi,
membakar diri,
demi hidupnya api ?
Kami duduk di beranda sore itu.
Aku dan anakku.
Kulihat tumpukkan buku buku di mata anakku.
Burung- burung bertebangan di jiwanya.
Oh anakku 18 tahun sudah.
Terasa itu pertanyaan,
dimatangkan harapan,
Jiwa bebas dan bersih,
tapi dikhianati kenyataan.
Dilihatnya negeri membusuk.
Para politisi korupsi berjemaah.
Ada hakim bebaskan mereka,
sambil pungut dahak sang koruptor.
Ada aparat lukai keadilan,
sambil mengelap ludah sang koruptor.
Dilihatnya negeri sekarat.
Sawah yang subur,
tapi bukan milik petani.
Tambang berlimpah
Tapi bukan milik tuan rumah.
Bukit yang hijau
tapi dikapling konglomerat.
Dilihatnya negeri layu.
Mereka beragama tapi tak saling percaya.
Mengaku Pancasila,
tapi tak saling bela.
Berikrar satu bangsa,
tapi memecah belah.
Kujawab anakku.
Batman dan superman sudah mati.
Mereka hanya hidup di dunia komik.
Kau yang harus tumbuh jadi pahlawan.
Sampaikan pada generasimu.
Negeri ini menunggumu.
Menunggu kalian.
Hidupkan Batman dan Superman,
di hatimu.
10 November 2017