DOMPU – Hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Hu’u semalam mengakibat terjadinya banjir di tiga desa yakni Desa Daha, Desa Marada dan Desa Rasabou. Satu rumah warga di Desa Marada dikabarkan hanyut akibat derasnya banjir.
Bupati Dompu akan Konsisten Lestarikan Hutan
Jama’ah salah seorang keluarga dari warga terdampak banjir yang berhasil dihubungi wartawan menjelaskan, banjir ini keluar dari sungai Sori Lewa langsung menghantam sungai yang ditimbun pasca banjir pertama.
Ompu Beko Mengantar Mereka Menjadi Bupati Dompu
Rasa takut menghantui warga akibat pernah diserang banjir sebelumnya, sehingga mereka banyak yang mengungsi di Masjid Miftahul Jannah Desa Daha. “Selain itu ada juga yang diajak numpang di rumah tetangga yang aman dari banjir”, ungkap Jama’ah.
100 Hari Pertama, AKJ SYAH Akan Isi Jabatan Kosong
Jama’ah M.Pd yang kesehariannya adalah dosen di STKIP Yapis Dompu mengatakan, banjir hari ini justru datang membawa pesan tentang betapa pentingnya menciptakan hubungan yang baik antara manusia dengan alam. Manusia harus menciptakan keseimbangan dengan menjaga kelestarian lingkungan.
Tanda Tangan Pertama Yang Dibubuhi Bupati Kader Jaelani
“Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Hu’u khususnya warga Desa Daha, Rasabou dan Marada agar jangan lagi merambah hutan. Mulai sekarang kita jaga hutan dan menanami kembali dengan pohon supaya alam kita asri kembali dan tidak lagi ada banjir” seru Jama’ah.
TNI, POLRI Kerjasama BPBD Evakuasi Warga Korban Banjir
Begitu mendapatkan informasi tentang musibah banjir ini, pemerintah Kabupaten Dompu terutama Bupati Kader Jaelani, Wakil Bupati Syahrul Parsan didampingi Kepala dan kru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta TNI dan Polri langsung turun lokasi banjir guna meninjau sekaligus melakukan berbagai hal yang dianggap dapat membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah.
Kader Posyandu Diharapkan Berperan Tekan Kasus TB
Sebelumnya pada sekitar 27 Februari 2021 tiga Desa ini pernah dilanda banjir dahsyat sehingga mengakibatkan banyak korban harta benda milik warga setempat. Atas peristiwa tersebut, pemerintah setempat melalui BPBD menetapkan 7 hari tanggap darurat dan 10 hari tahap pemulihan. (Idin)