DOMPU – Sejak enam bulan silam, masyarakat Desa Jambu Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak lagi dirisaukan oleh gangguan ternak sapi maupun kerbau yang berkeliaran membuang kotoran di sembarang tempat. Desa Jambu kini menjadi salah satu Desa yang bersih dan sehat, karenanya Desa Jambu merupakan salah satu dari 3 Desa potensial yang dianggap siap untuk maju dalam lomba Kampung Sehat.

Kondisi ini dicapai setelah Muhtar terpilih dan dilantik menjadi Kepala Desa (Kades) Jambu pada Januari 2020 lalu, gagasan awal yang ditelorkan oleh Kades baru ini adalah membangun Kandang Ternak Kolektif yang dihajatkan sebagai tempat pengamanan seluruh ternak sapi maupun kerbau dan kuda milik seluruh warga Desa Jambu. “Sejak saat itu tidak ada lagi kerbau sapi dan kuda yang berkeliaran di tengah kampung. Alhamdulillah Desa Jambu sudah bebas dari aroma kotoran sapi kerbau dan kotoran kuda”, jelas Muhtar.
Menurut Kades Jambu, banyak dampak positif yang didapat sejak berdirinya Kandang Kolektif ini, selain ternak sudah tidak membuang kotoran di sembarang tempat di tengah pemukiman, dampak positif lainnya adalah terhindar dari persoalan pencurian ternak dan masyarakat petani tidak ada lagi yang mengeluh karena dirugikan akibat tanaman pertanian mereka diserang ternak.
Kandang ternak kolektif ini, dibangun di atas lahan milik Desa seluas kurang lebih 40 are dan dikerjakan secara gotong royong bersama warga yang bisa diajak untuk bekerjasama dalam membangun Desa Jambu ke arah yang lebih baik. “kami bangun menggunakan pagar kayu dan bambu”, jelas Kades Jambu
Pada tahapan selanjutnya, Kades Jambu merencanakan untuk membangun kandang ini secara permanen sehingga diharapkan ternak yang dimasukan di kandang tersebut akan jauh lebih aman dan sehat. Rencananya Muhtar akan mengajukan permohonan anggaran kepada Pemerintah atasan agar ke depan dapat dialokasikan untuk pembangunan kandang kolektif yang lebih lengkap bagi masyarakat Desa Jambu.
Muhtar menyadari bahwa masih ada sejumlah peternak di Desa Jambu yang belum mau menikmati kenyamanan kandang kolektif Desa ini, namun lambat laun ia percaya bahwa akan ada saat dimana mereka akan mempercayakan kandang ini untuk mengamankan ternak milik mereka. “Kandang ini gratis untuk ternak siapa saja. Namun penjagaannya secara bergilir oleh setiap peternak. Saat ini sudah kurang lebih 100 ternak yang ditampung di kandang ini”, jelas Kades yang sudah tujuh (7) bulan menjabat ini. (Idin)