DOMPU – Upacara peringatan hari ulang tahun ke 206 lahirnya Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi moment sangat tepat untuk menengok akan sejarah. Karena mata rantai sejarah merupakan fondasi kokoh sebagai referensi membangun masa kini dan masa depan.
Bupati Dompu Kader Jaelani dalam amanat yang disampaikannya pada upacara peringatan Kabupaten Dompu ini menyebut sejarah sebagai landasan untuk introspketif, artinya peringatan ini dijadikan sebagai sarana mawas diri, atau berinstropeksi diri. Sehingga setiap etape perjalanan kehidupan yang dilewati, selalu bermakna, karena mampu memberikan jawaban atas segala persoalan dan tuntutan kekinian, serta responsif dengan tantangan peradaban kedepan.
Moment peringatan lahirnya Kabupaten Dompu ini lanjut Bupati Kader Jaelani adalah untuk merancang formulasi masa depan, berlandaskan realita dan dinamika yang berkembang, tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu.
Menurutnya, berbagai kemajuan dan perubahan yang dilihat dan dinikmati saat ini tentunya tidak akan bernilai apa-apa, bila tidak menelusuri perjalanan masa silam, dimana dengan berbagai usaha dan upaya yang luar biasa, serta dengan pengorbanan yang tiada tara dari para leluhur, mereka telah bahu membahu, berupaya dengan sebaik-baiknya, untuk membangun daerah ini.
Karenanya lanjut Bupati Dompu, selayaknyalah bagi semua elemen masyarakat untuk berterima kasih yang tulus dan ikhlas, kepada para leluhur daerah terutama kepada para Sultan Dompu dan keluarganya, para mantan Bupati dan Wakil Bupati, para mantan pejabat daerah, para alim ulama, cendekiawan, orang tua dan guru-guru yang pernah ada dari berbagai periode dan zaman, serta pihak-pihak yang telah memberikan andilnya untuk eksistensi keberlanjutan dan keharuman nama baik daerah ini, sehingga dapat dikenal dan dikenang sepanjang zaman.
“bangsa yang besar adalah bangsa, yang menghargai jasa para pahlawannya, semoga dengan kita mengingat jasa beliau-beliau, maka terpatri rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT sehingga kita semua dapat menjaga merawat dan meneruskan perjuangan mereka, untuk kemajuan dan keberlanjutan pembangunan, sehingga dompu yang baldatun toyibatun warabun gaffur dapat kita wujudkan”, ungkap Bupati.
Tema hari jadi kabupaten dompu ke-206 tahun ini adalah “Melalui Moment Hari Jadi Dompu, Kita Bangkitkan Partisipasi Masyarakat, Menuju Dompu yang MASHUR (Mandiri, Sejahtera Unggul dan Religius)”.
Bupati menegaskan, tema ini mengandung semangat bagi pemerintah dan seluruh elemen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alam yang cukup melimpah ini.
Upacara peringatan lahirnya Kabupaten Dompu tahun ini terlihat sangat meriah kendati masih diberlakukan pembatasan peserta yang hadiri upacara namun, kehadiran Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI bersama Bupati Kabupaten Bima, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat dan Wali Kota Bima bersama masing – masing Wakil menyempurnakan suasana kendati upacara molor lebih dari satu jam dimulai. (Idin*#*)