DOMPU, MATITINEWS.COM – Bupati Dompu H. Kader Jaelani menyarankan agar seluruh Pukesmas yang ada dapat menyediakan serum anti bisa ular (SABU) atau penawar racun ular untuk mengantisipasi terjadinya serangan ular berbisa kepada warga terutama para petani yang saat ini tengah merawat tanaman jagung mereka.
“Serum anti bisa ular ini harus tersedia di layanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu di puskesmas.” tegas Bupati, Rabu, 18/01/2023.
Tidak hanya di Puskesmas, Bupati juga menekankan agar Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Dompu pun harus tersedia SABU dan serum anti tetanus. Dia mengaku tidak ingin ada lagi korban yang meninggal akibat digigit ular hanya karena tidak adanya SABU. “Pengalaman pahit meninggalnya saudara kita di Ranggo akibat digigit ular tidak boleh lagi terulang.” lanjutnya.
Mengingat kabupaten Dompu adalah daerah tropis yang banyak ditemukan ular berbisa, kemudian penduduknya rata-rata petani pekebun tentu saja akan sangat rentan dengan serangan ular. “Jadi kepada Kepala Dikes saya minta agar Sabu dan serum anti tetanus harus tersedia di semua Puskesma,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dikes Dompu Maman SKM, MM.Kes kepada wartawan mengaku akan menyiapkan 20 vial Sabu dan Anti Tetanus untuk didistribusikan di setiap Puskesmas. “hargánya memang cukup mahal yakni Rp 500 – 900 ribu per vial.” jelasnya. (Rasya/adv)