DOMPU, MATITINEWS.COM – Peristiwa jatuh sakit hingga meninggalnya oknum petugas penyelenggara Pemilu di Kabupaten Dompu sejak pemungutan dan pengitungan suara 17 April 2019 lalu hingga rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK sudah selayaknya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah.
Mantan Komisioner KPU Kabupaten Dompu Suherman, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dab Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu agar minimal dapat memberikan santunan bagi yang meninggal dan keringanan berupa dispensasi biaya selama tahapan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun di Puskesmas bagi para oknum penyelenggara pemilu.
Kenyataannya lanjut Suherman, sebagian dari mereka anggota penyelenggara Pemilu yang jatuh sakit itu memilih dirawat di rumah karena kendala biaya.
“kita sangat prihatin soal ini. Sementara di pundak mereka masih ada tanggungjawab pekerjaan mengemban tugas negara yang akan menentukan Pemimpin bangsa, baik Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah. Kami meminta agar Penerintah tidak alpa terhadap persoalan yang tengah mereka hadapi”, himbau Suherman
Menurutnya, peran Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah dalam pemilu sudah diatur dalam pasal 434 UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilu dimana disebutkan bahwa, untuk kelancaran tugas, kewenangan dan kewajiban penyelenggara pemilu, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan dan fasilitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lanjut Suherman, di beberapa daerah, pemberian santunan, dispensasi biaya Rumah Sakit dan Puskesmas bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerahnya. “Namun demikian, teman-teman KPU harus berkordinasi dan berkomunikasi aktif dengan pihak Pemerintah Daerah”, tukasnya.
Disamping itu lanjutnya, KPU dapat mendata penyelenggara pemilunya di tingkat bawah, berapa yang meninggal dan sakit kemudian dilaporkan ke KPU RI melalui KPU Propinsi.
Dia menyinggung dan menyesalkan rilis Ketua KPU RI melalui sosial medianya mengenai jumlah korban meninggal dan sakit di seluruh Indonesia yang tidak mendata korban asal NTB. “padahal faktanya ada yang meninggal dan sakit di sini”, ungkap Suherman. (Rasya)