DOMPU MATITINEWS.COM – Ketua program percepatan pembangunan SAMOTA (Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) Ir. H. Badrul Munir MM, menantang pelaku birokrasi dan Pemerintah di Kabupaten Dompu untuk menggeliatkan pembangunan pada sektor Pariwisata. Karena diyakini bahwa industeri pariwisata sangat menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setelah sektor pertanian.
Menurutnya, berinovasi di sektor Pariwisata sangat mungkin untuk dilakukan meskipun tanpa mengantongi anggaran yang besar. Walaupun di sektor yang berbeda, lanjut Badrul, tanpa uang contoh konkret telah dilakukan Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin (HBY) dalam inovasi melalui program PIJAR.
“Dia konsisten dan cerdas melakukan koordinasi dan presentasi program di Pemerintah Propinsi dan di Pemerintah Pusat di Jakarta. HBY berusaha meyakinkan para pihak terkait, bahwa inovasi PIJAR akan memberi hasil yang spektakuler bagi perekonomian Dompu. Dan HBY berhasil menggaet dukungan Pemerintah provinsi dan Pemerintah pusat. Apakah waktu itu HBY punya cukup dana? Tidak! Saya tahu karena saya sebagai saksi sejarah. Sekarang lihatlah hasil dari suatu program inovasi PIJAR. Pertanyaannya mengapa inspirasi inovatif semacam itu tidak bisa dilakukan pada pariwisata ?” jelas Badrul Munir panjang lebar
Hal menarik lain yang diceritakan mantan Wakil Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) INI adalah tentang langkah meyakinkan Pemerintah Pusat. Kala itu lanjut Badrul Munir, tahun 2010 saat meyakinkan Dirjen Bina Marga untuk membuka ruas jalan Dompu – Lakey menjadi jalan strategis nasional, yang diharapkan untuk menunjang kawasan Lakey menjadi destinasi andalan nasional.
Tentu saja lanjut dia, diperlukan adanya jalan provinsi yang ada guna dinaikkan statusnya menjadi jalan strategis nasional. Risikonya tentu saja akan terjadi banyak penggusuran dan pembebasan lahan. “Waktu itu betapa banyak pihak yang pesimis bahkan sinis merespon rencana tersebut. Yang mendukung saya hanya pak Bupati Dompu HBY. Saya kemudian undang HBY bersama kepala PU Dompu dan Camat Hu’u untuk rapat terbatas di ruang kerja Wagub. Kepada beliau saya minta agar menyediakan dana pembebasan lahan dalam APBD Dompu. Pusat dan provinsi akan menyediakan biaya pembangunan konstruksi jalan” kenang Badrul Munir
Apa yang terjadi selanjutnya ? kisah H. Badrul Munir, Pemerintah pusat (Bappenas dan PU) mendukung penuh inisiatif dan kreatifitas Pemerintah Propinsi NTB. Untuk meyakinkan pusat akan potensi dan daya Tarik pariwisata Dompu, pada desember 2010 kemudian diadakan Festival Lakey yang dinilai banyak kalangan sebagai event spektakuler.
“Pemerintah Pusat kemudian semakin yakin. Maka jadilah jalan Dompu – Lakey sebagaimana yang terlihat dan dinikmati saat ini. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa, perubahan itu butuh kreatifitas dan inovasi. Perlu gagasan. Jejaring. Trust (Keyakinan). Terutama bagi pemimpin yang diberi amanat jabatan. Pada arah jabatan manapun. Tanpa itu, jangan mimpi perubahan akan terjadi” ungkap H. Badrul Munir berfilosofi. (Rasya)